TRIBUNJATENG.COM - Di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, kejadian tragis dialami seorang bocah berinsial FN (5).
FN menjadi korban rudapaksa dan penganiayaan ayah kandungnya, BM (33).
Akibat tindakan keji itu, FN meninggal dunia, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Seorang Koki Ditemukan Tewas dengan Tuka Tusuk di TPU, Motor dan Tas Berisi Uang Hilang
Korban menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan medis di RSUD Namrole.
Korban menjalani perawatan di rumah sakit sejak 18 Januari 2022 setelah diantar oleh pelaku.
Mengutip Tribun Ambon, awalnya, pelaku takut membawa FN ke rumah sakit meski telah disarankan mantri setempat.
Ketakutan itu ternyata lantaran pelaku takut kedoknya terbongkar.
"Minggu kedua Januari, FN jatuh sakit di rumahnya dan disarankan oleh mantri setempat untuk dibawa ke rumah sakit, namun ayahnya menolak," kata Aktivis Perempuan Maluku, Lusi Peilow melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).
Namun, pelaku akhirnya memutuskan membawa korban ke rumah sakit karena kondisinya yang terus melemah.
"Barulah pada 18 Januari, FN dibawa ke RSUD Namrole oleh ayah kandungnya dengan keluhan diare," ujar Lusi.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter di RSUD Namrole menunjukkan, seluruh rongga mulut korban penuh jamur.
Selain itu, terdapat luka robek hebat di bagian kemaluan dan anus korban.
Korban juga didiagnosa mengidap gizi buruk dan anemia.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, kasus rudapaksa dan penganiayaan itu kemudian dilaporkan ke polisi pada Sabtu (22/1/2022).
"Memang kasusnya (pemerkosaan) itu sudah terjadi sebelumnya, tapi baru dilaporkan ke polisi pada 22 Januari," katanya kepada Kompas.com, Rabu.