TRIBUNJATENG.COM - Sabtu (12/2/2022), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan di Hawaii, APNews melaporkan.
Pertemuan 3 negara membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, yang memulai tahun ini dengan serangkaian uji coba rudal.
Dikatakan Blinken pada konferensi pers setelah pertemuan, Korea Utara dalam fase provokasi, dan ketiga negara mengutuk peluncuran rudal baru-baru ini.
Baca juga: Rudal Korea Utara Disebut Mampu Jangkau Amerika
"Kami benar-benar bersatu dalam pendekatan kami, dalam tekad kami," kata Blinken setelah pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Chung Eui-yong.
Dia mengatakan Jepang dan Korea Selatan berkonsultasi dengan sangat dekat tentang langkah-langkah lebih lanjut yang mungkin mereka ambil dalam menanggapi Korea Utara.
Ketiganya merilis pernyataan bersama yang menyerukan Korea Utara untuk berdialog bersama dan menghentikan "kegiatan melanggar hukum".
Perwakilan ketiga negara itu mengatakan pihaknya tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan terbuka untuk bertemu dengan Pyongyang tanpa prasyarat.
Untuk diketahui, Korea Utara memiliki sejarah panjang menggunakan provokasi seperti uji coba rudal atau nuklir untuk mencari konsesi internasional.
Uji coba terbaru datang ketika ekonomi Korea Utara mengalami krisis karena pandemi Covid-19 dan sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin AS.
Banyak yang melihat uji coba itu sebagai upaya untuk menekan pemerintahan Presiden Joe Biden agar mengurangi sanksi.
Namun, pemerintahan Biden tidak menunjukkan kesediaan untuk mengurangi saknsi, tetapi telah menawarkan pembicaraan secara terbuka.
Sementara itu, Korea Utara telah menolak tawaran AS untuk melanjutkan diplomasi, dengan mengatakan tidak akan kembali ke pembicaraan kecuali Washington menangguhkan apa yang dikatakannya sebagai "kebijakan yang bermusuhan".
Adapun uji coba rudal baru-baru ini, yaitu rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 mampu mencapai wilayah AS di Guam.
Itu adalah senjata jarak terjauh yang telah diuji Korea Utara sejak 2017.
Beberapa uji coba juga telah mengguncang, Korea Selatan dan Jepang.