Berita Ekonomi Bisnis

Sakdun Pasrah, Semua Siasat Sudah Dilakukan, Hanya Bisa Menunggu Turunnya Harga Kedelai di Semarang

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin tempe sedang memproduksi tempe di Kampung Tahu Tempe, Lamper Tengah, Semarang Selatan, Kota Semarang, Kamis (17/2/2022).

"Sebenarnya diprotes konsumen tapi bisa tidak bisa harus begitu."

"Bahkan kami jual sudah beberapa hari ini hasilnya mepet tidak seperti biasanya," keluhnya.

Sementara itu terkait aksi mogok produksi di Pulau Jawa yang akan dilakukan selama tiga hari, 21-23 Februari 2022, ia belum mendapat pemberitahuan sampai sekarang.

Menurutnya, hal itu juga menimbulkan kebimbangan bagi dirinya sebab apabila berhenti berproduksi ia tidak tahu dari mana akan mendapat penghasilan.

"Dulu waktu di sini masih ada Kopti, enak."

"Nempurnya (beli) di situ, bisa menyambung, penghasilan dibagi jadi bisa menikmati bersama."

"Sekarang sendiri-sendiri."

"Saya inginnya disediakan koperasi lagi seperti dulu," imbuhnya.

Dampak kenaikan harga kedelai juga dirasakan perajin tempe lainnya, Suryanti.

Menurutnya, ia terpaksa memperkecil ukuran tempe untuk menyiasati kenaikan harga yang terjadi.

"Tidak bisa ganti harga, jadi yang dilakukan adalah timbangannya dikurangi," kata Suryanti. (*)

Baca juga: Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Kalahkan India dan Lolos Semifinal Kejuaraan Beregu Asia 2022

Baca juga: 48 Calon Haji Batang Meninggal, Jatahnya Dilimpahkan ke Ahli Waris: Bisa suami, istri atau anaknya

Baca juga: Indra Kenz Janji Ikuti Proses Hukum untuk Menyelesaikan Kasus Binary Options Ilegal

Baca juga: 2 Pemalsu Minyak Goreng Palsu Isi Air di Kudus Ditangkap, Ini Penjelasan Kombes Pol M Iqbal

Berita Terkini