Berita Kriminal

Kisah Bu Guru Endang Jadi Korban Begal saat Tempuh Puluhan Kilometer Lintasi Hutan untuk Mengajar

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi begal pakai celurit

TRIBUNJATENG.COM, BENGKULU - Kisah seorang guru Endang Purwanti yang rela mengajar di pelosok desa jadi perhatian.

Ia harus menempuh jarak puluhan kilometer dan melintasi hutan untuk mengajar, namun di tengah perjalanan ia justru di begal

Endang Purwanti, adalah guru SD di Desa Lubuk Alai, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Peristiwa pembegalan itu dialami Endang pada Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Cara Melacak HP Hilang dari WA WhatsApp

Baca juga: Muda, Kriminal, dan Mesum, Andi dan Agus Todong Wanita Muda Rampas Barang dan Minta Korban Telanjang

Baca juga: Gara-gara Video dengan Ariel NOAH, Luna Maya Dihujani Batal Kontrak hingga Jual Koleksi Tasnya

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Rindunya Hatiku Padamu Kasih

Endang yang diancam menggunakan pisau pun terpaksa menyerahkan sepeda motornya kepada pelaku.

Setelah itu, dia melaporkan kejadian itu ke polisi.

Polres Rejang Lebong dan Polsek Padang Ulak Tanding bergerak cepat dan menangkap pelaku AN (19).

Karena pelaku AN sempat melawan petugas dengan pisau, polisi terpaksa menembakkan timah panas ke kaki AN.

Endang Purwanti merupakan guru SD di Desa Lubuk Alai.

Dia menempuh jarak puluhan kilometer menggunakan sepeda motor untuk mengajar.

Kondisi jalan yang sepi, penuh dengan hutan, dan semak belukar rupanya digunakan begal untuk bersembunyi dan menyergap Endang.

Di hadapan wartawan didampingi Kapolres Rejang Lebong AKBP Tonny Kurniawan dan Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, AKP Sampson S Hutapea, Endang berterimakasih kepada polisi.

"Alhamdulillah, saya mengucapkan terimakasih pada polisi yang telah menangkap pelaku."

"Ke depan saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Endang, Selasa (1/3/2022).

"Kami ini ditugaskan mencerdaskan anak bangsa menjadi baik, calon pemimpin masa depan, kami ke desa untuk mengajar bukan jalan-jalan," sambungnya.

Halaman
12

Berita Terkini