Mobil jenis MPV yang ditumpangi Ning Arina, terbalik dalam kecelakaan tunggal di jalur padang pasir.
Bersama almarhum, juga tercatat tiga mahasiswa asal Jawa Tengah lainnya. Satu wanita, dan dua pria. Ketiganya mengalami luka.
Satu, wanita, luka fraktur di kaki, dan dua pria lainnya luka ringan dan masih shock.
Korban patah tulang di bagian kaki atas nama Mutaani Azzahra (22)
Dua korban luka ringan bernama Muhammad Akmal Hibatullah (22) dan Arga Wida Prasetyo (22).
Keempat korban kecelakaan ini diidentifikasi berasal dari Jawa Tengah.
Rilis yang diterima Tribun dari staf Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar RI di Kairo, menyebut prosesi pemulasaran, penyalatan jenazah digelar dalam upacara khidmat.
Upacara ini dipimpin Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Prof Dr Bambang Suryadi MA.
Prosesi hybrid (online dan offline) ini dihadiri sekitar 1000-an Mahasiswa Indonesia Mesir (Masisir) di Kairo.
Informasi yang diterima Tribun, tadi pagi, sebagai pernghortamatan kepada keluarga ini.
Selama tiga periode, mulai 1997 hingga 2010, ayah almarhumah KH Fadlolan Musyafa' (52) pernah menjabat protokoler di KBRI Kairo.
“Abah almarhumah Ning Arina itu staf protokoler teladan di KBRI. Bahkan pernah dapat hadiah sampai 200) USD dari pemerintah karena jasanya,” kata Syamsul Alam, staf atase perdagangan di KBRI Kairo, kepada Tribun.
Melalui rilis ini keluarga besar KBRI Kairo dan masyarakat Indonesia di Mesir menyampaikan bela sungkawa dan duka yang mendalam atas peristiwa yang menyedihkan ini.
Ning Arina Sabiela Fadlolan (22), meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tunggal di jalan raya bebas hambatan di di sisi padang pasir terpencil di Wadi El-Natrun Center district Beheira, Mesir, Selasa (8/3/2022) dini hari.
Bersama Ning Arina, tiga mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, lainnya.