TRIBUNJATENG. COM, KEBUMEN -- Memasuki musim panen padi, para petani diimbau waspada saat menjemur gabah.
Jangan sampai padi yang ditunggu hasilnya berbulan-bulan justru diambil pencuri karena kurangnya kewaspadaan.
Gabah pun jadi sasaran pencurian karena bisa ditukar uang.
Faktanya, banyak kasus pencurian gabah yang ditaruh di luar rumah.
Melalui patroli Polsek Adimulyo, Polres Kebumen mengimbau para petani untuk menyimpan gabahnya di rumah saat malam hari.
Polsek Adimulyo menyambangi para petani Desa Candiwulan, Kecamatan Adimulyo.
Polisi mengimbau petani untuk membawa pulang gabah saat malam hari meski gabah belum kering, Sabtu (12/3/2022).
Proses penjemuran gabah yang membutuhkan waktu beberapa hari membuat petani membiarkannya tetap berada di pinggir jalan saat malam hari.
Padahal, ini melahirkan kesempatan bagi penjahat untuk beraksi.
"Biasanya (pencurian) terjadi pada malam hari. Karena petani menganggap aman saat gabah digeletakkan di pinggir jalan," jelasnya
Para pencuri yang mengetahui tempat penjemuran padi, dengan mudah mengangkut gabah yang sedang dijemur pemiliknya.
Bahkan beberapa catatan Polres Kebumen, para kawanan pencuri hanya butuh waktu hitungan detik untuk mencuri gabah yang sedang dijemur.
Mereka mengambil gabah yang dijemur di tepi jalan. Pelaku pencurian juga dinilai sangat paham dengan situasi petani, kapan para petani ini lengah.
"Sehingga untuk amannya, saat malam, baiknya gabah disimpan di rumah saja," imbuh AKP Tugiman. (*)
Baca juga: Dinpertan KP Banyumas Akan Menambah Pompa Irigasi Untuk Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Banyumas
Baca juga: Mendadak, 11 Napi Bandar Narkoba Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Awalnya Menghuni di Semarang
Baca juga: Belum Ada Lonjakan Penumpang di Stasiun Cilacap Paska Pemberlakuan Bebas Swab Antigen dan PCR
Baca juga: Asyik, Jam Operasional Wisata Kota Tegal Sudah Normal Lagi, Bahagianya Pedagang Pantai Pulo Kodok