اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Sunnah Sebelum sholat Witir
Sebelum mengerjakan sholat Tarawih, disunatkan mengerjakan sholat sunat dua rakaat ringan (sholat Iftitah).
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
"Jika salah satu di antara kamu mengerjakan qiyamul-lail, hendaklah ia membuka (mengerjakan) shalatnya dengan shalat dua rakaat ringan.” [HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud].
Sholat iftitah dilakukan dengan cara:
Pada rakaat pertama setelah takbiratulihram membaca doa iftitah, kemudian membaca surat al-Fatihah, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat al-Fatihah (tanpa membaca surat lain).
Bacaan surat yang dibaca setelah membaca al-Fatihah pada 3 rakaat sholat witir.
Menurut Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
Pada rakaat pertama membaca surat al-A‘la, pada rakaat kedua membaca surat al-Kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca surat al-Ikhlas.
Setelah selesai 3 rakaat shalat witir, disunatkan membaca doa:
Subhanal malikil quddus.
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Dibaca tiga kali, dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan yang ketiga.
Lalu membaca:
Robbal malaikati warruh.
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”