Berita Pati

Kisah Mistis Rumah Sakit Kristen RSK Tayu Dikenal Angker, Malam-malam Lampu Ambulans Nyala Sendiri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Ruang Manggis di RSK Tayu

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Dikutip dari berbagai sumber, Rumah Sakit Kristen (RSK) Tayu didirikan pada 1933. 

Rumah sakit ini merupakan hasil pengembangan dari poliklinik Kristen yang dirintis oleh P. A. Jansz, penginjil dari Belanda, pada 1894.

RSK Tayu mulai terbengkalai sejak dilanda krisis pada 2013 lalu.

Saat itu para karyawan di sana mengajukan gugatan karena sudah belasan bulan tidak menerima gaji.

Krisis itu terjadi akibat adanya permasalahan internal pada pengelola rumah sakit.

Sejak saat itu, RSK Tayu tidak beroperasi lagi. Bangunannya mangkrak.

Sejak mangkrak, desas-desus mengenai keangkeran RSK Tayu merebak.

Muncul cerita-cerita mistis, satu di antaranya, berberapa orang mengaku melihat lampu mobil ambulans di dalam RSK Tayu menyala sendiri pada malam hari.

Yeni Azizah (23) dan Ramira Silviana (18), warga Desa Tayu Wetan, tengah berfoto ria di ambulans RSK Tayu. Mereka mengaku menggemari hal mistis, dan ingin datang untuk berfoto ria setelah video RSK Tayu viral di media sosial. Mereka mengaku sudah sering datang ke RSK Tayu, sekadar untuk melihat-lihat. (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL)

Terbaru, kehebohan mengenai RSK Tayu terjadi pada Agustus 2021 lalu.

Kehebohan ini bermula dari unggahan akun @YEK_WOR di media sosial Tiktok. Akun tersebut mengunggah video percakapan sekelompok orang di terminal Tayu, Pati, dengan seorang pria yang mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Narasi dalam video itu menyebutkan bahwa pria asal Bandung mengaku sudah menginap tiga hari di RSK Tayu, menjenguk teman yang dirawat di sana.

Hal tersebut sontak memicu kehebohan. Sebab RSK Tayu sudah lama mangkrak.

Spekulasi-spekulasi bernuansa mistis pun membuncah di media sosial.

Namun, berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tribunjateng.com, diketahui bahwa ternyata pria asal Bandung tersebut merupakan anggota Tim Creator Misteri 99 atau CM.99, konten kreator di media Bigo Live dan Youtube.

Tribunjateng.com berhasil menghubungi Legianto Jumadilaga, satu di antara anggota Tim CM 99, via aplikasi perpesanan daring, Maret 2022 lalu. 

Dia membenarkan bahwa memang ia dan rekan-rekannya yang menginap di RSK Tayu.

Tujuan awalnya ialah untuk membuat konten misteri berupa siaran langsung via aplikasi Bigo.

Cuplikan kegiatan mereka selama menginap di RSK Tayu juga telah diunggah di akun Youtube mereka.

“Saya tidak tahu siapa yang upload video itu sampai viral.

Sewaktu ditanyai warga di terminal itu, kami kurang mengerti bahasanya.

Sehingga kami berusaha menghindar karena kebingungan,” kata dia, Jumat (20/8/2021) malm

Ketika itu, Tim CM 99 mendapat tantangan dari spender mereka di Bigo Live, untuk mengeksplorasi keangkeran RSK Tayu pada malam 1 Suro.

Mereka juga mendapat tantangan untuk tidur di ambulans sambil memakai kain kafan.

Sebuah kursi roda dibiarkan di koridor RSK Tayu yang lama mangkrak. (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL)

“Kami mulai eksplorasi di sana tanggal 12 Agustus, pas malam Jumat.

Tanggal 13 badan kami drop, sudah tidak kuat.

Jadi kami menunggu di Tayu dulu, sampai badan agak fit, baru pulang ke Bandung.

Selama di sana kami mengalami hal ganjil,” ujar Legianto.

Dia mengaku selalu mendapat mimpi, di mana ada seseorang yang meneleponnya dan menyuruhnya untuk datang ke RS, menjenguk teman yang bekerja di pabrik gula.

“Dia bilang, ‘kamu sudah lama tidak bertemu dia’. Kata orang dalam mimpi seperti itu.

Padahal saya tidak punya teman yang kerja di pabrik gula.

Saya juga tidak tahu di sana ada pabrik gula.

Selama dua hari saya memimpikan hal yang sama,” tutur dia.

Dia menambahkan, mimpi itu terasa nyata, sehingga dia menjadi linglung.

Dan begitu ia bercerita pada teman satu tim, ternyata mereka juga mengalami mimpi yang persis sama.

“Sampai akhirnya hari Sabtu kami memutuskan pulang dalam keadaan yang benar-benar bingung.

Pas ditanya orang di terminal pun saya kebingungan, karena ada yang tanya pakai bahasa Jawa. Saya enggak ngerti,” kata dia.

Sabtu (21/8/2021), akun Youtube Creator Misteri 99 juga mengunggah video penjelasan mengenai aktivitas mereka di RSK Tayu.

Dalam video tersebut, orang yang terekam dalam video viral, yakni Egi, bersama temannya, Rahmat alias Amat, memberikan penjelasan.

“Kami eksplorasi tanggal 12 mulai pukul 23.00 WIB. Kami one man show, jadi satu maju, satu nunggu di luar. Itu tempat yang hawa mistisnya beda banget,” ucap Egi.

Amat menambahkan, ketika mengeksplorasi RSK Tayu, dia merasa seolah-olah rumah sakit itu masih aktif.

“Ada suara mesin tik, lalu lalang suster bawa kursi roda dan troli, ada yang tidak sengaja tertangkap kamera juga.

Seperti masih berfungsi. Akhirnya kami berhalusinasi sampai terbawa mimpi,” ucap dia.

Amat mengatakan, ketika menjalani tantangan tidur di mobil ambulans, dia sampai pingsan, atau knock dalam istilah yang mereka pakai di Bigo Live.

“Mungkin karena saya terlalu bar-bar, tidur pakai kain kafan di ambulans yang sudah tidak terpakai bertahun-tahun,” jelas dia.

Amat mengatakan, usai “uji nyali” di RSK Tayu, tubuhnya melemah. Ia dan tim kemudian menginap selama dua hari setelahnya.

“Tiga malam itu bukan berarti kami full di RSK. Kami tiga malam di Tayu, tapi di penginapan.

Cuma bahasa Jawa kami enggak paham, waktu ditanyai di Terminal. Tapi karena linglung, kami memang merasa menginap di RSK Tayu,” ujar Amat.

Selama dua hari di penginapan, kata Amat, dia dan Egi juga bermimpi ditelepon oleh seorang ibu-ibu yang meminta mereka menjenguk teman di RSK Tayu.

“Ada orang yang selalu nelepon, seperti benar-benar nyata. Saya pikir saya sendiri yang ngalamin, dua hari berturut-turut saya bingung itu nyata atau mimpi.

Ternyata teman saya juga merasakan hal yang sama,” kata dia.

Egi membenarkan hal tersebut. Dia juga merasa ditelepon seseorang yang memintanya menjenguk seorang kawan lama, karyawan pabrik gula, yang dirawat di RSK.

“Itu di luar nalar, kami enggak tahu di sana ada pabrik gula. Kami dua hari itu ngedrop, akhirnya Sabtu kami putuskan pulang ke Bandung.

Alhamdulillah kami sudah bisa ngomong lancar lagi sekarang. Waktu itu masih syok. Mungkin itu pengaruh hal ghaib di sana.

Ada yang bilang mungkin karena kami enggak permisi dulu waktu mau buat konten live di sana,” tandas dia. (mzk)

Berita Terkini