TRIBUNJATENG.COM - Kolaborasi antara Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) PT. Astra International, Tbk, kembali dilakukan melalui program Kampus Mengajar batch 2.
Sosialisasi mengenai program yang fokus pada pendampingan sekolah-sekolah di wilayah Indonesia Timur ini diselenggarakan oleh Pusat Pengajaran dan Pembelajaran Inovatif (P3i) UKSW secara virtual, belum lama ini.
Kepala P3i Dr. Helti Ligia Mampouw, M.Si., menyebut bahwa pada program kampus mengajar periode sebelumnya UKSW telah mengirim tiga belas mahasiswa untuk melakukan pendampingan bagi sekolah binaan YPA-MDR di Kabupaten Kupang, Nusa Tengara Timur (NTT).
Dijelaskan Dr. Helti, melalui program ini mahasiswa hadir sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi pada sekolah-sekolah binaan YPA-MDR, sekaligus menjadi partner guru dan sekolah dalam melakukan kreativitas dan inovasi pembelajaran.
“Selama kurang lebih empat bulan sejak Mei hingga Agustus mendatang, mahasiswa yang lolos seleksi akan berkontribusi sedikitnya pada tiga bidang.
Mereka akan membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi serta membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran.
Selain itu mahasiswa juga berkesempatan untuk mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial sekolah,” terang Dr. Helti.
Dengan keikutsertaan mahasiswa dalam program ini, dituturkannya akan sangat banyak manfaat yang diperoleh.
Diantaranya, mahasiswa memperoleh pengalaman kerja di dunia nyata sesuai bidang keahliannya serta dapat mendiseminasikan ilmu pengetahun yang diperoleh di bangku kuliah.
Di UKSW sendiri program ini dibuka khusus untuk mahasiswa program studi (prodi) pendidikan yaitu Prodi Pendidikan Biologi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, PPKn, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, serta Pendidikan Bahasa Inggris.
“Bagi mahasiswa dari prodi-prodi di atas yang tertarik untuk bergabung dalam program ini dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/kampusmengajaruksw. Pendaftaran dibuka hingga 15 April 2022.
Apabila ada informasi mendetail yang diperlukan dapat menghubungi kami melalui nomor 0821 2805 2552,” terang Dr. Helti.
Cukup lama
Kerja sama dengan mengirimkan mahasiswa untuk mendukung sekolah-sekolah binaan YPA-MDR di wilayah Indonesia Timur dikatakan Koordinator Akademik YPA-MDR Budi Priyantoro telah lama terjalin jauh sebelum adanya program Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM) yang digaungkan pemerintah saat ini.
Menurutnya kolaborasi ini diawali dengan menggandeng Pusat Studi e-SisTem UKSW.
“Meskipun bertemu dalam ruang virtual, kami bersyukur teman-teman mahasiswa menunjukkan semangat untuk mewujudkan program yang salah satunya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam program ini mahasiswa adalah garda terdepan yang akan fokus untuk membantu sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah timur Indonesia,” tuturnya saat hadir dalam sosialisasi Program Kampus Mengajar batch 2 kemarin.
Upaya bersama ini menurutnya sekaligus dapat memperkaya pengalaman mahasiswa yang tidak diperoleh dalam perkuliahan di kampus.
Berdasarkan pengalaman dari para peserta sebelumnya, Budi menyebut banyak mahasiswa yang kemudian ingin membaktikan diri pada sekolah-sekolah yang telah mereka dampingi saat lulus kuliah nanti.
Senada, Ketua Pusat Studi e- SisTem yang selama ini telah mendampingi mahasiswa dalam program kampus mengajar kolaborasi dengan YPA-MDR Prof. Dr. Ferdy Semuel Rondonuwu, M.Sc., menegaskan bahwa program ini sangat kompleks karena dapat mendatangkan manfaat bagi banyak pihak.
Mahasiswa akan memperoleh tanggung jawab untuk mengurai persoalan-persoalan nyata yang terjadi di masyarakat.
Adapun dosen pendamping juga memiliki peluang untuk melakukan penelitian terkait kependidikan dan memberikan solusi atas persoalan di lapangan.
“Program ini merupakan investasi jangka panjang sebagai sebuah program strategis.
Bisa dibilang ini juga bagian dari mewujudkan salah satu cita-cita UKSW yakni memajukan generasi muda di wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.(*)