Dia hanya menyiapkan dua produk pada tahun ini, telur mimi dan sumpil.
Ada puluhan bungkus sumpil dan telur mimi yang dibandrol Rp 5.000 per paket.
"Saya mulai jualan pukul 14.00."
"Alhamdulillah ramainya datang lagi," ujar dia.
Tukuder adalah tradisi khas Kaliwungu Kendal yang berarti 'tuku' membeli suatu barang atau makanan.
Pengunjung diimbau untuk membeli aneka jajanan khas yang dipasarkan di lapak-lapak yang telah disediakan.
Seorang pengunjung, Annisa sengaja menyempatkan diri ke tukuder bersama suami dan anak.
Bagi dia, tukuder adalah sebuah tradisi yang harus ada setiap tahun.
Selain menyambut kepastian datangnya Ramadhan, juga sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah, dan meningkatkan perekonomian para pelaku usaha.
"Saya biasanya memang cari telur mimi, sumpil, dan lain-lain di acara ini."
"Kalau anak-anak jajanan lain seperti bakaran dan camilan," kata dia.
Tradisi tukuder ini sudah dimulai sejak siang hingga petang hari.
Aneka ragam jajanan tersaji melalui puluhan pedagang yang berpartisipatif. (*)
Baca juga: Suara Meriam Bambu Petung Bersautan di Lereng Gunung Lawu, Suka Cita Warga Gondosuli Sambut Ramadan
Baca juga: PSIS Bangun Gedung 6 Lantai di Semarang Barat, Bakal Ditempati April 2024, Tampilkan Nuansa Biru
Baca juga: Foto-foto Perkenalan Taisei Marukawa dan Carlos Fortes, Resmi Berseragam PSIS Semarang Musim Depan
Baca juga: Cerita Warga Semarang Ziarah Kubur di TPU Tambakrejo, Menghadap Lautan Bukan Gundukan Tanah Bernisan