Ia menyebut, tak ada acara khusus selama ramadan di masjid kapal.
Hanya saja operasional akan menyesuaikan pengunjung yang datang.
"Ya ngabuburit sini sore-sore masih bisa belum tutup," jelasnya.
Para pengunjung juga tak perlu khawatir mencari menu berbuka sebab banyak para pedagang yang berjualan di depan masjid.
"Tetap buka saat ramadan, tapi warung depan masjid bukan yang di dalam. Kalau warung di area dalam masjid pada tutup," ucap seorang pedagang di Masjid Kapal, Rojanah.
Ia mengaku, sudah jualan di masjid kapal sejak masjid berdiri.
Ketika awal masjid itu dibuka untuk wisatawan sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan dari berbagai kota.
"Luna Maya juga pernah ke sini," terangnya.
Kondisi masjid kapal sekarang masih ramai meskipun jumlah pengunjung berkurang.
"Ramainya tanggal merah sama akhir pekan," katanya.
2. Masjid Pekojan
Masjid Jami Pekojan memiliki tradisi unik saat ramadan berupa menyajikan Bubur India bagi jamaah masjid.
Masjid berada di Jalan Petolongan I, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah.
Masjid Jami Pekojan yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak 4 Februari 1992 itu telah turun temurun menyediakan
bubur India jelang berbuka puasa.
Ketua Takmir Masjid, Ali Baharun mengatakan, setiap harinya pengurus masjid mengolah sekitar 15 hingga 20 kilogram Bubur India yang disajikan untuk 150 hingga 200 mangkuk.