TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jajaran Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar safari Ramadan 2022 di tujuh titik.
Di antaranya, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Boja, Plantungan, Weleri, Cepiring, Patebon, dan Pendopo Tumenggung Bahurekso.
Bupati Dico M Ganinduto mengatakan, safari Ramadan ini sebagai ajang silaturrahim pejabat pemerintah dengan masyarakat langsung.
Utamanya di dalam suasana keberkahan Ramadan saat waktu buka puasa.
Selain itu, safari ini juga dimaksudkan untuk menggeliatkan perekonomian para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masing-masing kecamatan.
Para pelaku usaha kecil bisa menjajakan kerajinan tangannya kepada masyarakat di waktu sore hari.
Baik dalam bentuk olahan makanan, jajanan ringan, minuman, maupun kerajinan-kerajinan lainnya.
"Safari ini ajang silaturrahim dengan masyarakat. Di sini ada juga pelaku UMKM dengan berbagai karyanya dipasarkan. Kami juga lakukan program vaksinasi, dan sekaligus menginformasikan kepada masyarakat bahwa salat tarawih berjamaah di masjid sudah boleh, termasuk mudik Lebaran," terangnya saat mengikuti safari Ramadan di Masjid Al-Istiqomah di Desa Protomulyo, Kaliwungu Selatan, kemarin.
Dalam program safari ini, menyasar masjid-masjid di enam titik, dan satu titik di pendopo.
Setiap masjid disediakan stand vaksinasi dan bazar UMKM, untuk memeriahkan buka bersama.
Selain itu, program safari Ramadan ini diisi juga dengan pemberian bantuan dari Baznas Kendal kepada anak yatim, dan para mustahiq lainnya.
Bisa dalam bentuk bantuan permodalan, bantuan rehab rumah tinggal, juga bantuan tambahan penghasilan kepada guru ngaji dan takmir masjid.
Kepala Desa Protomulyo, Jumarno mengatakan, ada 15 pelaku UMKM yang dilibatkan dalam program safari Ramadan.
Beberapa di antaranya dari Desa Protomulyo, dan sebagian dari desa sekitar.
Menurutnya, program ini bagus untuk membantu pelaku UMKM bangkit setelah dampak pandemi Covid-19.
Setidaknya, mereka mempunyai kesempatan dan wadah untuk memasarkan produk-produk unggulan para pelaku usaha.
Mulai dari kerajinan kain batik, jajajan khas, hingga aneka olahan makanan dan minuman.
"Bagi masyarakat Protomulyo, ajang ini bagus untuk menjualkan produk. Karena sudah dua tahun terdampak pandemi," tuturnya.
Jumarno berharap, ke depan pemerintah daerah mendukung upaya memajukan destinasi wisata religi di wilayah Protomulyo.
Dengan itu, bisa menjadi wadah para pelaku usaha kecil untuk berjualan.
Seperti yang sudah berjalan di wilayah wisata religi Bukit Jabal.
"Fokus kami ke depan adalah memajukan tempat wisata dan UMKM. Kami punya wisata religi, dan beberapa produk UMKM yang bagus. Ada kain batik, dan produk kerajinan mebel yang sudah bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar," terangnya. (Sam)