Hadi pun menceritakan sedikit mengenai sosok keponakannya yang saat ini duduk di bangku kelas 12 dan sedang menjalani ujian.
Korban dikenal sebagai sosok yang tidak pernah neko-neko, kesehariannya di rumah pun biasanya rutin mengaji dan hadroh.
Sehingga, Hadi sempat tidak menyangka saat diberitahu bahwa keponakannya menjadi korban aksi perang sarung.
"Kalau kronologi pastinya saya kurang tahu secara detail. Tapi saya dikabari Minggu malam. Ya saya sempat kaget, tidak menyangka semisal keponakan saya jadi korban. Anaknya baik, kesibukan di rumah juga biasanya mengaji dan hadroh," jelas Hadi.
Diketahui, alamat rumah korban berada di Kelurahan Procot, RT 01/RW 03, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Sesuai penuturan pihak keluarga, setelah pengambilan jenazah korban dan disalatkan, selanjutnya akan langsung dimakamkan di pemakaman kelurahan setempat.
Tambahan informasi:
Polsek Slawi, sebelumnya sudah melakukan upaya antisipasi dan mencegah terjadinya perang sarung yang marak terjadi sejak memasuki Ramadan.
Salah satunya dengan melakukan patroli di tempat-tempat yang diterangai menjadi lokasi perang sarung. (dta)