Berita Viral

Amaq Sinta yang Bunuh 2 Begal Disabet Samurai Ga Luka, Punya Ilmu Kebal?

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban begal yang melawan hingga pelakunya tewas, Amaq Sinta (kiri) dijemput Kades Ganti H Acih usai penahanannya ditangguhkan Polres Lombok Tengah, Rabu (13/4/2022).

TRIBUNJATENG.COM - Amaq Sinta tak menderita luka meski melawan empat begal bersenjata tajam.

Ia juga punya kisah unik di balik pisau dapur yang malam itu dibawanya.

Pisau itulah yang digunakan untuk melindungi diri

Ada cerita di balik pisau yang dipakai Amaq Sinta (34) untuk menghabisi dua begal yang mengancam nyawanya.

Bak firasat istri, sebelum berangkat, Amaq rupanya sudah dipesani istri untuk membawa pisau dapur.

Kalau saja sang istri tak menyuruhnya membawa pisau malam itu, mungkin beda cerita yang akan dialami Sinta.

Baca juga: Promo Terbaru Superindo 15 April 2022 THR Datang Belanja Senang  Hati Sapi Hanya 3490 Super Murah

Baca juga: Penyelundupkan Pil Koplo Campur Orek Tempe Digagalkan Petugas Lapas Kelas I Semarang

Sinta, warga Dusun Matek Maling, Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah selamat dari ancaman empat orang pria yang menghadangnya tengah malam, Minggu (10/4/2022).

Empat pria yang merupakan begal itu menyerempet motor Sinta yang tengah menuju rumah sakit di Lombok Timur.

Malam itu, Sinta membawa makanan dan air hangat untuk keluarga yang tengah menjaga ibunya yang sakit di rumah sakit.

Sinta lalu membawa pisau dapur seperti yang dipesankan istrinya untuk berjaga-jaga.

"Jalannya memang gelap, istri saya menyuruh saya bawa pisau dapur untuk berjaga-jaga, saya bawa," kata Sinta dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Peristiwa mencekam terjadi di Jalan Raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah tepat pukul 12 malam.

(KIRI) Polisi saat merilis kasus pembunuhan 2 begal di Lombok Tengah dan (KANAN) Korban begal Murtade alias Amaq Sinta (34) yang kini jadi tersangka pembunuhan.

Di perjalanan yang sepi dan gelap, Sinta diikuti oleh empat orang dengan niat jahat.

Makin lama, Sinta makin didekati.

Motor Sinta diserempet hingga buatnya tak bisa menghindar.

"Di tengah jalan saya diadang, ditanya mau kemana," kata Sinta.

Karena diadang, Sinta akhirnya turun dari motor dari arah kiri.

Namun tanpa basa basi, begal langsung bringas menebas tangan, punggung, dan pinggang Sinta menggunakan samurai.

Sinta ditebas begal yang berbadan besar dua kali, sementara begal lainnya turun dari motor untuk ikut menyerang pria tersebut.

Tak tinggal diam, Sinta melakukan perlawan demi melindungi nyawanya.

Berbekal pisau dari sang istri, Sinta melakukan pembelaan diri untuk bisa selamat.

"Saya melawan, daripada saya mati,"

"Saya pakai pisau dapur yang kecil, tapi karena mereka yang duluan menyerang saya, saya membela diri," cerita Sinta.

Seandainya para begal tak melakukan kekerasan dan menghadangnya, Sinta mengaku tak akan sampai melakukan kekerasan balik, melainkan lari menyelamatkan dirinya.

"Seandainya dia tidak melakukan kekerasan pada saya dan mengadang, saya ingin lari,"

"Tapi dia justru menebas saya berkali-kali," katanya.

Dengan pisau tersebut, Sinta menonjok seorang begal yang menyerangnya. Pisau dapur itu mengenai dada kiri begal tersebut.

Begal lainnya masih menyerang, Sinta pun bertahan membela dirinya.

Sampai akhirnya, dua dari empat begal menjauh sekitar 400 meter.

Dua pemuda ditemukan meninggal tergeletak di jalan raya Desa Ganti, Lombok Tengah, Minggu (10/4/2022) (Istimewa)

Seiring dengan itu, seorang begal mengambil sepeda motor milik Sinta.

Sinta mengejar begal yang membawa kabur motornya dan menusuknya dari arah belakang hingga terkapar.

Karena melakukan pembelaan diri, Sinta terpaksa melakukan kekerasan kepada dua begal hingga nyawa keduanya tak tertolong.

Dua begal tersebut terkapar bersimbah darah, sementara dua lainnya langsung melarikan diri.

Setelah 'peperangan' tersebut, Sinta sempoyongan di tengah jalan dan bergerak ke pinggir jalan.

Beberapa kali Sinta berteriak minta tolong, tapi warga tak ada yang medengarnya.

Barulah setelah dinih ari, warga ramai-ramai melihat begal yang sudah terkapar tak berdaya dan Sinta yang tengah duduk di pinggir jalan.

Sinta diberi minum dan menceritakan kronologi peristiwa yang baru saja dialaminya.

Pulang ke rumah

Sinta akhirnya pulang ke rumahnya lalu menenangkan diri di tengah kondisi tubuhnya yang masih sakit.

Meski begitu, tidak terlihat ada luka di sekujur tubuh Amaq Sinta, hanya ada goresan kecil atau seperti goresan merah di bagian pungungnya.

Dikatakan Sinta, dirinya dilindungi oleh Tuhan.

"Tuhan memberi perlindungan pada saya, tidak ada ilmu kebal. Saya ini orang tidak sekolah, hanya petani tembakau," ujarnya

"Melihat senjata yang dipakai saat menebas tangan saya, mungkin tangan saya sudah putus, tapi saya tidak apa-apa karena Tuhan melindungi," sambungnya.

Aparat kepolisian datang ke rumah Sinta pada Minggu sore dan mengambil barang bukti berupa pisau.

Malam harinya, Sinta dijemput polisi tanpa perlawanan.

Kecewa jadi tersangka

Korban begal yang melawan hingga pelakunya tewas, Amaq Sinta (kiri) dijemput Kades Ganti H Acih usai penahanannya ditangguhkan Polres Lombok Tengah, Rabu (13/4/2022). (istimewa)

Sempat jadi tersangka pembunuhan, Sinta kembali ke rumahnya, setelah penahanan atas dirinya ditangguhkan polisi.

Sinta ditetapkan tersangka akibat perlawannya terhadap begal yang hendak mengambil motornya.

Keluarga dan kerabat dekatnya memadati rumah Sinta. Banyak dari mereka yang mengecek kondisinya.

Sinta mengaku sedih dan kecewa karena dijadikan tersangka, padahal ia hanya mempertahankan hidupnya dari serangan dari empat orang begal.

Sinta menjelaskan, selama berada di kantor Polsek Praya Timur, dirinya dimintai keterangan dan diminta menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ditetapkan sebagai tersangka, kemudian ditahan di dalam sel tahanan Polsek.

"Ada penjelasan bahwa saya dijadikan tersangka, tetapi saya tidak paham karena saya tidak bisa baca. Saya dijadikan tersangka pembunuh, padahal saya sudah jelaskan kalau saya membela diri," katanya.

Dua malam berada di dalam sel tahanan, Amaq Sinta akhirnya bisa menghirup udara bebas karena penahanannya ditangguhkan.

Penahanan ditangguhkan lantaran aksi sejumlah aktivis yang demo melakukan pembelaan terhadap Sinta.

Awalnya, Amaq Sinta tidak percaya bisa bebas karena ada demo yang membela dirinya.

Tiba-tiba, petugas membuka pintu sel dan menyebutkan bahwa dirinya dibebaskan.

Keluarga berharap, Amaq Sinta bebas dari jerat hukum karena pembunuhan itu akibat membela diri. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bak Firasat Istri, Ada Cerita di Balik Pisau yang Sinta Pakai untuk Habisi 2 Begal Demi Bela Diri, 

Berita Terkini