Berita Regional

Fakta Baru yang Ditemukan Polda Sumut Setelah Bongkar Makam Korban Kerangkeng Manusia Bupati Langkat

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pembongkaran makam korban tewas kerangkeng maut Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin bernama Dodi Santoso, di Desa Lau Lugur, Kecamatan Halapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (14/4/2022).

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Polisi menemukan fakta baru terkait kasus kerangkeng manusia Bupati Langkat setelah membongkar kuburan salah satu korban tewas.

Kamis (14/4/2022) Polisi membongkar kuburan korban keempat, Dodi S di Dusun Seribujadi B, Desa Lau Lugur, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.

Proses pembongkaran makam dilakukan sekitar tiga jam sejak pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Besok Kabupaten Batang, Ramadhan Hari ke-14, Sabtu 16 April 2022

Baca juga: 5 Arti Mimpi Rambut Rontok, Bisa Jadi Pertanda Buruk, Saatnya Introspeksi

Baca juga: 4 Fakta Barcelona Tersingkir dari Liga Eropa, Xavi Takluk Setelah Komentari Permainan Real Madrid

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan Dodi hanya bertahan delapan jam di dalam kereng, setelah itu tewas.

Dodi diduga kuat tewas dianiaya setelah dijebloskan ke kerangkeng milik Terbit.

"Jadi masuk pagi, delapan jam kemudian meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (14/4/2022).

Polisi menyebut temuan korban keempat ini hasil sinkronisasi antara Polda Sumut dan Komnas HAM.

Dodi dimasukkan ke kerangkeng pada 12 Februari tahun 2018 lalu.

Dia dibawa oleh ayahnya pada pagi hari, namun sorenya meninggal dunia.

Hadi mengatakan Dodi diduga kuat mati disiksa. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dan forensik Polda Sumut.

"Dugaannya ada tindakan kekerasan yang didapatkan. Oleh karenanya untuk memastikan itu hari ini kita lakukan ekshumasi dan autopsi," ucapnya.

Ayah korban, Maulana mengungkap anaknya itu masuk ke kerangkeng pada 12 Februari tahun 2018 lalu dan tewas di hari yang sama.

Saat itu Maulana sendiri yang mengantarkan anaknya ke kereng pagi hari.

Namun begitu sore dia langsung mendapat kabar bahwa anaknya sudah tewas.

"Saya yang mengantarkan sendiri tahun 2018. Begitu saya antar pagi, sorenya dapat berita meninggal," kata ayah korban, Maulana, saat ditemui, Kamis (14/4/2022).

Halaman
12

Berita Terkini