TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Wajah Seniwati wanita berusia 60 tahun lebih sumringah, ia selalu tersenyum sembari sibuk memilih baju yang dipampang di pelataran Musala Al Muttaqin, di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kendal.
Senyum Seniwati semakin lebar, usai me
ndapatkan baju batik lengan panjang yang ia incar.
"Ini saja, ini cocok dengan badan saya," katanya sedikit keras di tengah riuhnya ibu-ibu lainya yang sibuk memilih baju.
Usai mendapatkan pakaian incarannya, wanita yang akrab disapa Mbah Seni itu, melangkah sedikit cepat untuk mendatangi meja yang berisi tumpukan bahan pokok.
Di depan meja, Mbah Seni terlihat kebingungan, meski tulisan besar berupa harga bahan pokok sudah tertera.
Maklum saja, Mbah Seni tak mengenal baca tulis, jadi ia acapkali bertanya ke wanita muda yang berjaga di meja tersebut.
Usai bertanya, Mbah Seni memasukkan beras, minyak, gula dan telur, ke dalam tas plastik yang ia bawa.
Sebelum meninggalkan meja tersebut, ia mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar bahan pokok yang ia bawa.
Wanita 62 tahun yang mengenakan kerudung berwarna coklat itu, lantas menjauh perlahan dari meja dan bercengkrama dengan rekan sebayanya.
"Telurnya lebih murah, beras dan minyak juga. Belum lagi dapat baju gratis bisa untuk Lebaran nanti," ucapnya ke rekan-rekannya.
Mbah Seni merupakan satu di antara puluhan manula di Desa Meteseh yang mendapat kesempatan mengikuti bazar sembako murah berbagi senyum.
Bazar tersebut digelar oleh Pondok Baca Ajar, Paguyuban Muda-mudi Kampung Slamet (Pamukas), Lazisnu Ranting Desa Meteseh, Astra Grup hingga Grup Rebana El Salam Nada.
Acara tersebut menyasar warga kurang mampu, fakir miskin, dan anak yatim piatu yang ada di sekitar desa.
Dengan tujuan membantu semasa di tengah bulan suci Ramadan, dan mengurangi beban masyarakat karena dampak melonjaknya harga kebutuhan pokok.