Usai menghadiri bazar, Mbah Seni mengatakan, kegiatan tersebut sangat ditunggu-tunggu warga.
"Seperti kami yang kurang mampu ini sangat tertolong, dapat sembako murah dan bisa dapat baju gratis. Kalau tidak ada cara ini, saya juga tidak punya baju untuk Lebaran nanti," katanya, Senin (25/4).
Selain Mbah Seni, Saenah (55) warga lainnya juga senada, ia membawa dua bungkus plastik berisi sembako dan baju.
Sembari menenteng dua bungkusan plastik tersebut, ia mengatkan, harga sembako terpaut dari harga pasaran, karena terpaut Rp 2 sampai Rp 5 ribu.
"Paling tidak bisa saya gunakan untuk kebutuhan saat Idulfitri nanti, Alhamdulillah bisa dapat sembako murah dan baju gratis," tuturnya.
Adapun Koordinator Pondok Baca Ajar sekaligus panitia pelaksana bazar sembako murah berbagai senyum Heri C Santoso, mengatakan, pakaian layak pakai gratis yang dibawa masyarakat merupakan donasi dari warga Kendal, Semarang, hingga Yogyakarta.
"Kami sampai kewalahan menampung donasi pakaian layak pakai, bahkan dari 22 April sampai sekarang sudah terkumpul 1.000 lebih pakaian layak pakai," jelas Heri.
Dipaparkannya, masyarakat yang datang ke bazar bisa memilih pakaian layak pakai secukupnya untuk dibawa pulang.
"Dari rangkaian acara yang kami gelar menunjukkan gotongroyong masih terjaga, terutama saat Ramadan. Karena sedikit apapun, masyarakat masih mau berbagi meski kondisi sedang sulit di tengah pandemi,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Astra Grup Semarang, Paulus C Wijanarko, menjelaskan, panitia melakukan mekanisme kupon sebagai seleksi, mengingat keterbatasan paket sembako.
"Acara serupa juga akan digelar di beberapa tempat, termasuk bazar sembako murah, acara semacam ini akan terus digelar hingga mendekati Lebaran nanti," imbuhnya. (*)