Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Vespa Strada Series dan Honda GL 100 terparkir di salah satu sudut Jalan Pantura Kendal-Semarang.
Dua kuda besi keluar era 1980 an itu dipenuhi barang bawaan yang menggunung.
Tepat di samping dua kendaraan lawas itu, dua pemuda tengah bersandar di teras warung yang tutup.
Mereka adalah Wendy Anariki (21) dan Putra Indra (22) pemudik asal Bojonegoro Jatim.
Baca juga: Meriahnya Sambutan Warga saat Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Mudik ke Kampung Halaman
Baca juga: Video H-3 Lebaran, Jalur Pantura Kota Tegal Padat Pemudik Bermotor
Baca juga: Detik-detik Polisi Dikeroyok Massa saat Amankan Jambret, Tembakan Peringatan Tak Digubris
Wajah kedua pemuda itu nampak lelah, lantaran menempuh perjalanan dari Tangerang Banten.
Bermodal kendaraan lawas keduanya berniat pulang ke kampung halaman, untuk melepas rindu bersama keluarga.
"Saya tidak pulang dua tahun karena pandemi, dan Lebaran kali ini pemerintah mengizinkan mudik jadi saya gas saja," jelas Wendy sembari melepas lelah, Jumat (29/4).
Dilanjutkan Wendy, ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan keluarga di kampung halamannya.
"Sudah dua hari saya di jalan, mungkin Sabtu malam sudah sampai di Bojonegoro," kata pemuda asal Purwosari Bojonegoro yang merantau sejak lulus SMK itu.
Sembari berbincang, Wendy menengok kuda besi tunggangannya yang diparkir tak jauh darinya.
Scooter lawas itu dipenuhi debu, karat juga nampak menyelimuti seluruh bagian kendaraan buatan Itali itu.
Wendy pun berujar, banyak cerita yang ia lalui bersama kendaraannya saat mudik.
"Kadang ada masalah di mesin, kadang juga mogok. Ya saya jalani dan nikmati. Karena tujuannya bertemu keluarga," jelasnya.
Hujan, panas, kemacetan saat melakukan perjalanan, dikatakan Wendy jadi bagian perjalanan mudiknya.
"Punyanya motor ini ya saya bawa, kalau naik bus atau kereta pastinya biaya membengkak. Yang penting sampai dengan selamat dan bertemu keluarga," ucap lelaki ramah itu.