Menurut Indra, insiden itu berlangsung cepat, tidak sampai 1 menit.
"Yang bersangkutan juga tidak membawa senjata atau sejenisnya. Kondisi khatib dan imam salat aman," ucap Andri.
Andri mengaku, pihaknya tidak sempat menginterogasi karena langsung dibawa pihak kepolisian.
"Setelah kejadian itu, salat dilanjutkan dan tetap berjalan seperti biasa," ungkap Andri.
Sementara identitas wanita ini berinisial QA (41) asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
QA memiliki dua anak yang pertama berusia 18 tahun dan yang kedua 13 tahun.
Ia juga sudah bercerai dengan suaminya.
Alami gangguan jiwa sejak ayahnya meninggal
Kapolresta Pontianak, Komisaris Besar Polisi Andi Herindra mengatakan, QA mengalami gangguan jiwa sejak lama.
Semua berawal pada tahun 2013 sejak ayah QA meninggal dunia.
QA juga sudah putus meminum obatnya selama satu tahun belakangan,
"Jadi biasanya, bila pasien yang sudah pernah mengonsumsi obat jiwa kemudian tidak minum obat teratur, maka akan menimbulkan gejala yang lebih parah,"ungkap Andi, dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Oleh pihak kepolisian, QA sudah diberikan perawatan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Andi menambahkan, QA bila berbicara berhadapan dengan satu orang tidak ada masalah.
Namun bila dikeramaian emosionalnya akan naik dan meledak-ledak, terlebih bila tidak meminum obatnya.