Hal itu membuat para pedagang terpaksa mengambil porsi sapi yang seharusnya dikeluarkan pasca lebaran.
"Stok menipis sekali karena (lebaran) kemarin (permintaan) deras. Akhirnya barang yang harusnya dikeluarkan pasca lebaran, dihabiskan kemarin," ungkapnya.
Di sisi lain, ia menyebutkan, pihaknya sendiri telah mencari pasokan sapi dari wilayah Jawa Timur.
Namun, permintaan cukup tersendat sebab adanya isu penyakit mulut dan kuku di wilayah tersebut.
"Kami cari di Jawa Timur, mendapat informasi soal isu penyakit mulut dan kuku. Jadi harus benar-benar steril, ke sini dalam kondisi sehat," imbuhnya.
Terpisah, pedagang di pasar-pasar Kota Semarang hari ini belum memberlakukan penurunan harga.
Menurut pedagang, penurunan harga akan diberlakukan esok hari sebab surat edaran yang diterima belum lengkap.
"Harga masih seperti kemarin (Rp 135 ribu - Rp 140 ribu per kilogram), karena bakulku (distributor) belum mengumumkan," ungkap Soleh, satu di antara pedagang di Pasar Karangayu Semarang.
Sementara itu, ia sebelumnya meminta agar harga daging sapi turun atau kembali seperti sebelum adanya kenaikan saat lebaran.
Sebab menurutnya, kenaikan harga akan membuat konsumen semakin mengeluh.
"Inginnya harga daging sapi jangan naik, kasihan pembeli," ungkapnya. (idy)
Baca juga: Menantu Jokowi Bobby Nasution Dibikin Jengkel Lurah dan Pegawai, Dicari Sampai ke Toilet Kantor
Baca juga: Sebentar Lagi Main, Ini Link Live Streaming Thomas Cup 2022 Indonesia Vs Thailand
Baca juga: Viral Pemudik Tidur di Kandang Ayam, 3 Kali Kena Apes, Robek Amplop THR Anak
Baca juga: Vietnam Main Mata, Sengaja Imbang Lawan Filipina untuk Hindari Thailand dan Persulit Indonesia?