Menabung dari Gaji
Tus masih mengingat betul awal mendaftar haji, pada November 2011.
Saat itu, ia sering datang ke bank karena mendengar adanya program pinjaman dana talangan haji.
Ia dan suaminya semula sempat ragu.
Tetapi kemudian mantap untuk mengikuti program talangan haji.
"Akhirnya kami ambil. Dari pada menunggu lama punya uang banyak. Jadi setiap bulan kami setor. Alhamdulillah selama tiga tahun menyetor, pada 2013 bisa lunas," katanya.
Tus mengatakan, ia dan suaminya saat itu mendaftar haji dengan biaya masih Rp 35 juta.
Ada uang pembayaran awal, sisanya dibayar secara rutin sebulan sekali.
Menurut Tus, uang yang digunakannya untuk mendaftar haji adalah uang gabungan gajinya dan suami.
Ia bekerja sebagai guru di MI.
Sedangkan suaminya saat itu masih bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta.
"Alhamdulillah pembiayaan lancar. Karena waktu itu belum banyak pengeluaran uang. Setelah lunas, anak-anak baru masuk kuliah," ungkapnya.
Meski begitu, menurut Tus, masa-masa sulit saat mengangsur tetap ada dan dialami.
Seperti saat ada anak yang harus dirawat di rumah sakit.
Kemudian saat pembiayaan angsuran bersamaan dengan awal anak masuk sekolah.