Berita Semarang

Omahe Opa Waterpark Sambut New Normal Lewat Penambahan Fasilitas

Penulis: hermawan Endra
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Destinasi wisata di Jawa Tengah berbenah menyambut new normal. Salah satunya seperti yang dilakukan Omah'e Opa Waterpark dengan menambah fasilitas baru berupa tempat penginapan cottage.

“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat pulih dengan cepat adalah sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi optimis 2022 ini arus wisatawan asing maupun lokal tumbuh kembali. Terlebih program Gubernur Jawa Tengah, Jogo Plesiran yang membolehkan piknik dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Destinasi wisata di Jawa Tengah berbenah menyambut new normal. Salah satunya seperti yang dilakukan Omah'e Opa Waterpark dengan menambah fasilitas baru berupa tempat penginapan cottage. (Tribun Jateng/Hermawan Endra)

"Lomba foto, video, vlog. hal seperti itu yang masih kita lakukan, promosi digitalisasi. Berkolaborasi dengan media, kreatif dan inovasi menjadi kata kunci. Kekuatan sosial media dalam bentuk narasi promosi publik figur penting upload sesuatu yang bisa dimanfaatkan ke konteks marketing," kata Sinoeng N Rachmadi. 

Ia mengungkapkan, kondisi pariwisata di Jawa Tengah nenurun akibat bencana global pandemi covid-19. Jumlah wisatawan mancanegara turun minus 95 persen karena penutupan bandara.Sedangkan untuk pelancong lokal juga mengalami penurunan 7-8 persen dari 57 juta sekarang 30 jutaan. 

"Fenomana pandemi ini terjadi pergeseran segmentasi. Jika dulu semua memiliki daya minat sekarang open space natural menjadi destinasi yang paling banyak diminati karena akan meminimalkan faktor resiko penularan covid dan orang lebih leluasa menghindari kerumunan," imbuhnya, 

Sinoeng N Rachmadi  menambahkan, pihaknya selalu terstimulasi ide gagasan pihak lain. Pemerintah mengeksekusi ide yang muncul tersebut. Berdasarkan data, 47 persen wisata nusantara didominasi mereka yang berusia 40 tahun ke bawah. Sedangkan 93 persen merupakan kaum milenial. 

"Dalam menggerakan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan seorang diri, kolaborasi penting pentahelic, melakukan pengembangan gerakan besama, seperti misalnya kami juga bekerjasama dengan Organisasi Badan Koordinasi Hompunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jateng-DIY dan Sapma PP Jateng untuk bersama-sama menghidupkan sektor pariwisata," katanya. (*)

 

Berita Terkini