TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sistem zonasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi salah satu cara memeratakan pendidikan.
Bersamaan dengan hal itu, dengan adanya sistem zonasi saat ini tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit.
Karena sistem zonasi menjadikan persebaran siswa baik pintar atau yang biasa saja menjadi lebih merata.
Namun demikian masih dipercayai oleh sejumlah orangtua kualitas sekolah yang dicap lebih unggul itu masih ada dan menjadi pilihan bagi orangtua untuk tempat belajar anaknya.
Baca juga: Ridwan Kamil Langsung Terbang dari Inggris ke Swiss Setelah Dapat Kabar Putranya Hilang
Baca juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Nonton Video, Gampang dan Mudah Kumpulkan Poin
Untuk mengetahui kualitas sekolah tersebut ada berbagai cara, misalnya melihat status akreditasinya kualitas sarana prasarana dan guru-gurunya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Tribunbanyumas.com dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BANSM) 2021, ada sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) di Purbalingga yang mengantongi nilai tertinggi.
Di Kabupaten Purbalingga sendiri terdapat setidaknya 7 sekolah dasar yang mengantongi nilai 95+ dengan akreditasi A.
Berikut ini adalah jajaran sekolah Dasar (SD) di Purbalingga yang menempati posisi puncak SD terbaik berdasarkan data BANSM yang dipublikasikan melalui kanal YouTube IKeep on Track.
1. MIS Istiqomah Sambas: Jalan AW Soemarmo, Kecamatan Purbalingga, dengan nilai 98, akreditasi A.
2. SDN 2 Purbalingga: Jalan Kopral Tanwir, Kecamatan Purbalingga, dengan nilai 96, akreditasi A.
3. SDN 1 Purbalingga Wetan: Jalan Jenderal Soedirman, dengan nilai 96, akreditasi A.
4. SDN 1 Purbalingga Lor: Jalan Pujowiyoto 14, dengan nilai 96, akreditasi A.
5. SDN 1 Selabaya: Jalan Cempaka RT 2 RW 5 Kecamatan Kalimanah, dengan nilai 95, akreditasi A.
6. SDN 2 Bojanegara: Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara, dengan nilai 95, Akreditasi A.
7. SD PIUS Purbalingga: Jalan Jenderal Soedirman 188, Kecamatan Purbalingga, dengan nilai 95, akreditasi A.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan mengatakan sebenarnya anggapan sekolah favorit itu mestinya sudah tidak ada.
"Sekarang tidak ada seperti itu, pinter tidak pinter masih bisa masuk tergantung bagaimana bapak ibu guru mengolahnya.
Kemudian pemeringkatan sebenarnya juga tidak ada. Karena berbeda kalau dulu dari nilai ujian nasionalnya dan tolak ukurnya sama dan soal-soalnya sama, akhirnya itu menjadi sekolah favorit," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/5/2022).
Namun demikian dari dinas sendiri memang perlu membuat sistem pemeringkatan sendiri.
Tujuannya adalah memacu masing-masing sekolah melakukan peningkatan standar dan mutu.
"Data ada di sekolah masing-masing, karena ujian sekarang sudah menjadi ujian sekolah," jelasnya. (Tribunbanyumas/jti)