PMK

PMK Menjangkit Peternakan Blora, 3 Sapi Musabirin Tak Bisa Berdiri, Kuku Luka Bernanah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi milik Musabirin, warga Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora saat disemprot desinfektan

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Tiga ekor sapi milik Musabirin, warga Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

"Satu jantan, satu induk, satu pedetan (anakan, red). Kira sudah 15 hari ini," ucapnya kepada tribunjateng.com, Minggu (5/6/2022). 

Pria usia 51 tahun ini pun membeberkan terkait kondisi sapi-sapinya yang terpapar PMK tersebut. 

"Ini dua hari udah tidak mau berdiri, karena kukunya pada luka semua. Bernanah semua," bebernya. 

Dikatakannya, bagian yang paling parah yakni pada kuku dari semua sapi miliknya. 

"4 kuku kena semua," ujarnya. 

Sementara, ia mengatasinya secara mandiri dengan menyemprot dan memberi obat yang dibeli di pasaran. 

"Untuk kaki saya sendiri yang merawat, saya kasih formalin.  Saya kasih obat anti lalat juga. Karena kalau mengeluarkan cairan itu kan bau mengundang lalat," jelasnya. 

"Untuk vitamin itu disuntik dokter, dikasih obat anti infeksi," lanjutnya. 

Ia menambahkan, kondisi sapi induknya lumayan ada perubahan. 

"Yang parah itu, yang jantan," ujarnya. 

Untuk penyemprotan desinfektannya sendiri ia lakukan dua kali sehari. Pagi dan sore. 

Menurutnya, dengan adanya PMK ini sangat meresahkan masyarakat. 

"Selaku peternak lokal, saya minta dinas untuk serius dan khususnya bagi sapi yang sudah terkena PMK. Jadi antisipasinya agar tidak menular di tetangga. Cukup saya saja. Biar saya tanggung sendiri," 

"Semoga yang lain tidak tertular. Juga bagi dinas kesehatan hewan bisa membantu penyakit sapi saya ini," pungkasnya. (Kim) 

Tags:

Berita Terkini