Banyak Nyawa Hilang Tanpa Alasan, Warga AS Protes Maraknya Kekerasan Senjata

Editor: Vito
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga Takoma Park, Maryland, mengangkat poster penolakan senjata selama rapat umum menentang kekerasan senjata di luar US Capitol, Washington DC, Senin, 6 Juni 2022.

Adapun, Presiden AS Joe Biden telah meminta Kongres untuk melarang senjata serbu, memperluas pemeriksaan latar belakang, dan menerapkan langkah-langkah pengendalian senjata lainnya untuk mengatasi serangkaian penembakan massal.

Pada hari Minggu, ia memperbarui seruannya untuk pembatasan senapan semi-otomatis. "Jika kita tidak bisa melarang senjata serbu sebagaimana mestinya, kita setidaknya harus menaikkan usia untuk membeli senjata serbu menjadi 21 tahun," cuitnya.

Jajak pendapat CBS News/YouGov yang diterbitkan hari Minggu menunjukkan 62 persen orang Amerika mendukung larangan nasional terhadap senapan semi-otomatis.

Dukungan bahkan lebih tinggi untuk pemeriksaan latar belakang pada semua pembeli senjata (81 persen) dan undang-undang "bendera merah" (72 persen).

Chris Murphy, senator utama Demokrat AS yang bekerja pada pembicaraan keamanan senjata bipartisan, mengatakan, dia berpikir sebuah paket termasuk investasi dalam kesehatan mental dan keselamatan sekolah, dan beberapa perubahan pada undang-undang senjata dapat disetujui Kongres. (Tribunnews/Kompas.com)

Berita Terkini