Berita Nasional

Survei CSIS Calon Gubernur DKI Jakarta, Hendi Ungguli Gibran

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama se-Jawa Tengah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi muncul dalam survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) terkait calon potensial gubernur DKI Jakarta.

Hendi, sapaan akrabnya, mucul pada survei CSIS dengan skor 5,92. Hendi mengguli Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dengan skor 5,87.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandea mengatakan, dalam survei tersebut muncul tokoh-tokoh populer mulai dari kepala daerah, DPR, hingga menteri dari 11 variabel yang diuji.

"Bila kita lihat secara umum dari jumlah variabel yang diuji ada nama kepala daerah, Emil Dardak, Hendrar Prihadi, Gibran, Ahmad Riza Patria, Ridwan Kamil. Menang ada variasi yang menurut ahli diproyeksikan sebagai calon yang dianggap strategis ke depan," terangnya.

Survei CSIS tersebut dilakukan selama periode 28 Maret - 12 April 2022. Dari hasil survei, skor tertinggi diraih Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil dengan nilai 7,11. Disusul Menteri BUMN, Erick Thohir dengan skor 6,99, dan Tri Rismaharini dengan skor 6,78.

Lalu ada mantan Wakil Gubernur DKI yang kini menjabat sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno dengan skor 6,76. Kemudian Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dengan skor 6,20.

Dua tokoh Jateng, yakni Hendi dan Gibran menempati urutan keenam dan ketujuh. Sementara posisi berikutnya diisi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dengan nilai 5,57, kemudia ada anggota DPR RI Nusron Wahid dengan nilai 5,45 dan anggota DPR RI lainnya Ahmad Sahroni dengan skor 5,06.

Survei itu menggunakan beberapa indikator untuk menentukan nama-nama tokoh yang diuji dalam survei yaitu pengalaman birokrasi dan kepemimpinan, popularitas tokoh, dan dukungan partai politik yang berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.

Dari sisi demografi responden, jelas dia, survei dilakukan kepada 81,2 persen laki-laki dan 18,8 persen perempuan. Sedangkan dari pendidikan terakhir, responden strata 1, 20 persen, strata 2 48,2 persen, strata 3, 30,6 persen.

"Dari sisi kategori pekerjaan reponden, 25,3 responden adalah peneliti atau beraktivitas di NGO," tambahnya.

Arya menjelaskan terkait metodologi di mana target sampel adalah kelompok ahli uang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu sosial, politik, dan ekonomi.

Kategori sampel terdiri dari peneliti/NGO, dosen/akademisi, profesional, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota partai politik, birokrat, dan mahasiswa.

Pemilihan dan jumlah sampel, survei tersebut adalah expert/targeted survei di mana mereka dipilih secara purposif dengan mempertimbangkan latar belakang dan keahlian sampel.

Jumlah sampel yang berhasil diwawancarai dalam survei ini sebesar 170 responden.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dan virtual. Dalam proses pengumpulan data, 110 sampel diwawancara secara tatap muka dan 60 sampel secara virtual. (eyf/TRIBUN JATENG CETAK)

Berita Terkini