Berita Ekonomi Bisnis

Bawang Merah di Pasar Karangayu Semarang Sudah Menyentuh Harga Rp 50 Ribu per Kilogram, Karena Ini

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang sembako di Jalan Pedamaran Semarang tampak sedang mengupas bawang, Jumat (10/6/2022).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga bawang merah di Kota Semarang menanjak dalam beberapa waktu terakhir ini.

Menurut pedagang, saat ini harga bawang merah menyentuh angka antara Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram.

Baca juga: 33 Komoditas Ekspor Impor Terdampak Banjir Rob, Data Laporan KPPBC TMP Tanjung Emas Semarang

Baca juga: Hendi Tingkatkan Kesejahteraan Warga Semarang Pakai Jaminan Sosial

Baca juga: Jumlah Hewan Ternak Terserang PMK di Kabupaten Semarang Tembus 1000 Ekor Lebih

Baca juga: Tim PKM FTIK USM Semarang Beri Pelatihan Keterampilan Manajemen Digital bagi UMKM

"Harga bawang merah naik, sekarang Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogram, bergantung ukurannya," jelas Desi, pedagang di Pasar Karangayu Semarang itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/6/2022).

Sebelumnya, Desi menyebutkan, bulan lalu, harga bawang merah masih stabil pada kisaran Rp 30 ribu per kilogram.

Harga kemudian naik secara bertahap hingga kini mencapai angka tertinggi.

"Harga sekarang lagi naik-naiknya," imbuhnya.

Pedagang lain di Pasar Karangayu Semarang, Isa menyebutkan, harga bawang merah mengalami kenaikan drastis.

Berbeda dengan harga bawang putih yang kini masih stabil.

"Harga bawang merah naik, Rp 50 ribu per kilogram."

"Harga bawang putih tetap, Rp 40 ribu per kilogram," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/6/2022).

Senada dikatakan Warni, pedagang lainnya.

Menurut Warni, kenaikan harga bawang merah terjadi sejak Lebaran 2022.

"Bawang merah naik, awalnya masih Rp 37 ribu per kilogram."

"Kalau semua harga naik seperti ini (penjualan) jadi sepi," tambahnya. 

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, bawang merah berada pada urutan ketiga penyumbang inflasi di Jateng bulan lalu atau pada Mei 2022 yang sebesar 0,58 persen.

Bawang merah memberikan andil sebesar 0,05 persen, menyusul angkutan udara yang sebesar 0,12 persen dan telur ayam ras yang sebesar 0,06 persen.

"Bawang merah ini terdampak cuaca dan juga stok di Jawa Tengah relatif (terbatas) termasuk komoditas yang mudah layu."

"Ini mengakibatkan stok menipis dan harganya meningkat," kata Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana saat rilis secara virtual awal Juni 2022. (*)

Baca juga: Persis Solo Vs PSS Sleman, Besok Sabtu Laga Pembuka Piala Presiden 2022, Tiago: Semua Sudah Siap

Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Karambol di Flyover Purwosari Solo, Libatkan Lima Mobil, Korban Ibu Hamil

Baca juga: Bahaya Mengganti Spion Berdiameter Kecil, Astra Jateng Beberkan Konsekuensinya

Baca juga: Hasil Indonesia Masters 2022 Fajar/Rian ke Semifinal Setelah Kalahkan Juara Olimpiade Tokyo

Berita Terkini