TRIBUNJATENG.COM - Fenomena supermoon stroberi bisa disaksikan di langit Indonesia malam ini.
Supermoon terjadi ketika Bulan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari Matahari.
Wajah Bulan akan sepenuhnya diterangi oleh cahaya Matahari.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Perigee? Disebut BMKG Jadi Penyebab Tingginya Genangan Rob di Pantura Jateng
Dalam istilah astronomi, supermoon disebut dengan bulan perigee atau bulan purnama perigean.
Bulan purnama adalah bulan dalam fase mendekati atau tepat sama dengan 100 persen sebagai konsekuensi dari oposisi Bulan.
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, oposisi bulan terjadi manakala kedudukan Bulan berlawanan arah terhadap kedudukan Matahari dilihat dari Bumi, sehingga Bulan akan terlihat sepanjang malam.
Sedangkan, Bulan perigean adalah saat Bulan berkedudukan terdekat ke Bumi dalam orbitnya.
Marufin mengatakan, berdasarkan perhitungan, Bulan purnama akan terjadi pada Selasa 14 Juni 2022 pukul 18.53 WIB, dan merupakan Bulan perigean.
“Bulan perigean ini dapat disaksikan dari seluruh Indonesia,” kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Dalam tataran teknis, malam Bulan purnama adalah malam di mana terbenamnya Matahari hampir bersamaan waktunya dengan terbitnya Bulan dan sebaliknya terbitnya Matahari juga hampir bersamaan waktunya dengan terbenamnya Bulan.
“Bagi Indonesia, maka malam Bulan purnama akan bertepatan dengan Selasa malam 14 Juni 2022,” ujarnya.
Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, supermoon yang terjadi hari ini juga disebut dengan Full Strawberry Supermoon atau Supermoon Stroberi.
Supermoon Stroberi adalah purnama yang terjadi di bulan Juni dan bertepatan pada kejadian bulan perigee.
Andi menjelaskan, Bulan Stroberi adalah penamaan bulan purnama di bulan Juni. Penamaan ini merujuk pada buah stroberi atau arbei yang panen saat puncak musim panas.
Kendati namanya, Supermoon Stroberi atau Full Strawberry Supermoon bukan berarti penampakannya akan menjadi berbentuk dan berwarna seperti stroberi.
“Bukan berarti karena namanya Purnama Stroberi, maka Bulan berwarna kemerahan dan agak lancip di ujungnya seperti stroberi,” jelas Andi dalam keterangan tertuslinya, Rabu (8/6/2022).
Berdasarkan perhitungan LAPAN BRIN, bulan purnama super atau supermoon stroberi ini akan bisa disaksikan diseluruh Indonesia mulai dari terbenam matahari tanggal 14 Juni 2022 sampai terbitnya matahari tanggal 15 Juni 2022.
Berikut beberapa daftar wilayah dan waktu yang tepat untuk menyaksikan Supermoon Stroberi hari ini:
1. Sabang, pukul 18.50 WIB - 06.57 WIB
2. Banda Aceh, pukul 18.50 WIB - 06.58 WIB
3. Medan, pukul 18.31 WIB- 06.48 WIB
4. Gunungsitoli, pukul 18.32 WIB - 06.58 WIB
5. Padang, pukul 18.15 WIB - 06.51 WIB
6. Pekanbaru, pukul 18.14 WIB - 06.43 WIB
7. Bandung, pukul 17.33 WIB - 06.33 WIB
8. Semarang, pukul 17.21 WIB - 06.21 WIB
9. Yogyakarta, pukul 17.18 WIB- 06.23 WIB
10. Surabaya, pukul 17.10 WIB - 06.12 WIB
11. Jambi, pukul 18.00 WIB - 06.33 WIB
12. Bengkulu, pukul 18.02 WIB - 06.49 WIB
13. Palembang, pukul 17.53 WIB - 06.37 WIB
14. Bandarlampung, pukul 17.46 WIB- 06.40 WIB
15. Pangkalpinang, pukul 17.49 WIB - 06.29 WIB
16. Serang, pukul 17.40 WIB - 06.37 WIB
17. Jakarta, pukul 17.37 WIB - 06.35 WIB
18. Pontianak, pukul 17.39 WIB - 06.11 WIB
19. Palangkaraya, pukul 17.16 WIB - 05.57 WIB
20. Denpasar, pukul 17.57 Wita - 07.05 Wita
21. Mataram, pukul 17.54 Wita- 07.01 Wita
22. Labuanbajo, pukul 17.38 Wita- 06.45 Wita
23. Kupang, pukul 17.19 Wita - 06.33 Wita
24. Makassar, pukul 17.47 Wita - 06.40 Wita
25. Gorontalo, pukul 17.43 Wita - 06.13 Wita
26. Manado, pukul 17.38 Wita - 06.03 Wita
27. Samarinda, pukul 18.06 Wita - 06.40 Wita
28. Banjarmasin, pukul 18.11 Wita - 06.56 Wita
29. Sorong, pukul 18.06 WIT - 06.41 WIT
30. Manokwari, pukul 17.54 WIT- 06.29 WIT
31. Biak, pukul 17.54 WIT - 06.22 WIT
32. Jayapura, pukul 17.23 WIT - 16.06 WIT
33. Merauke, pukul 17.12 WIT - 06.19 WIT
34. Rote Ndao, pukul 17.20 Wita - 06.36 Wita
Secara umum, Bulan terbit dari arah Tenggara 2-15 menit sebelum Matahari terbenam hari ini, dan berada di atas ufuk selama 12 jam 7 menit (Sabang) hingga 13 jam 16 menit (Rote Ndao), kemudian terbenam di arah Barat Daya sekitar 20-30 menit setelah Matahari terbit keesokan harinya (15/6/2022). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Lewatkan, Fenomana Supermoon Stroberi Malam Ini Sampai Besok Pagi"
Baca juga: Banjir Rob Pantura Menggila, BMKG Semarang Sebut Disebabkan Fenomena Perigee