"Benar-benar putri berambut kaca," komentar mereka.
Kehidupan berjalan dengan indah.
Hingga suatu hari, muncul malapetaka.
Kebakaran hebat meluluhlantakkan Kerajaan Fistulina.
Warga Fistulina menyelamatkan diri ke Kerajaan Alnicola, tetangga mereka.
Karena terburu-buru, mereka tidak sempat membawa barang-barang berharga, selain baju yang melekat di badan.
Awalnya, Raja Alnicola menyambut dengan tangan terbuka.