Berita Blora

Verifikasi Lapangan Hybrid Kabupaten Layak Anak Tahun 2022, Blora Masih Berpredikat Pratama

Penulis: ahmad mustakim
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Kabupaten Blora bersama stakeholder terkait saat verifikasi Lapangan hybrid (HVL) terkait Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2022 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora.

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan Verifikasi Lapangan Hybrid (HVL) kepada kabupaten/kota layak anak Tahun 2022.

Termasuk Kabupaten Blora yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Selasa (21/6/2022).

Pemerintah Kabupaten Blora bersama stakeholder terkait saat verifikasi Lapangan hybrid (HVL) terkait Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2022 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. (TRIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM)

Kepala Bappeda Blora yang sekaligus Ketua Gugus Kabupaten Layak Anak Blora, Mahbub Djunaidi mengungkapkan hal ini salah satu kinerja gugus kabupaten layak anak yang selama tahun 2021 pihaknya kerjakan.

"Hari ini kita pertanggungjawabkan ke Kementerian PPPA," ucapnya kepada tribunmuria.com di lokasi.

"Ada beberapa aspek, mereka ingin melihat secara detail. Karena masih suasana pandemi jadi verifikasinya dilaksanakan secara hybrid," ungkapnya.

Mahbub membeberkan 4 tahun berturut-turut Kabupaten Blora sudah berpredikat Kabupaten layak anak. Untuk Kabupaten Layak anak ini juga memiliki berjenjang.

"Di 4 tahun itu kita masih kabupaten layak anak dengan berpredikat pratama," ungkapnya.

Pihaknya berharap penilaian hari ini bisa meningkat menjadi madya.

"Untuk jenjang sendiri mulai dari pratama, madya, nindya dan utama," ujarnya.

Dikatakannya, upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten, dari sisi regulasi, pelaksanaannya, aplikasinya, monitoringnya, dan evaluasinya.

"Kita bersinergi karena banyak melibatkan banyak stakeholder, baik di OPD maupun lintas sektoral," terangnya.

Disinggung soal langkah strategis berikutnya, Mahbub mengatakan pihaknya akan sering melakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali.

"Mana kegiatan yang memiliki dampak pada penilaian, mengevaluasi, yang kurang kita tingkatkan," kata dia.

Terkait banyaknya kasus anak ataupun pelajar di Blora, pihaknya juga tetap bersinergi dengan berbagai pihak.

"Dia anak sekolah konsentrasi ke sekolah, karena kemarin pandemi diluar kemampuan kita semua. Tidak sekolah bawanya hp. Tapi kita juga harus mengantisipasinya," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini