TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Terkait Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Pendidikan anak usia dini (PAUD), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Blora memiliki tiga layanan.
"Kalau PAUD, kita puny
a 3 layanan, ada tempat penitipan anak (TPA), ada kelompok bermain, dan TK," ucap Kepala SKB Blora, Jumini kepada tribunmuria.com di kantornya, Selasa (21/6/2022).
Dikatakannya, PPDB kelompok bermain dengan TK ini mengikuti seperti sekolah pada umumnya, jadi ada batas waktu untuk PPDBnya.
"Tapi biasanya batas waktu kita menerimanya sampai dapodiknya ditutup. Jika sudah tidak bisa input peserta didik lagi sudah kita tidak menerima," jelasnya.
Untuk TPA, lanjut Jumini, karena usianya jauh dibawah anak sekolah itu unlimited untuk PPDB nya.
"Sewaktu-waktu orang tua anak datang ya kita terima. Jadi tidak ada istilah menolak titipan itu tidak," ujarnya.
Disampaikannya, kategori usia untuk TPA usia 1,8 th sampai usia TK.
"Ini yang orang tuanya sibuk bekerja, sehingga anak diasuhkan ke orang lain," kata dia.
Jumini menuturkan tenaganya ada pengasuh khusus yang mengasuh anak-anak di TPA.
"Untuk TPA ada sekitar 18 peserta didik dipercayakan ke kita. Kalau ini sampai TK ada 84 peserta didik, kelompok bermain dan TK," ungkapnya.
Ia menerangkan, untuk PPDB tahun ini di PAUD sudah mulai sudah mulai pasang spanduk untuk disebarkan lewat media soial.
"Dari flyer dan media sosial. Facebook, instagram. Juga lewatnya whatsapp temen-temen," terangnya.
"Flyernya sudah beredar. Sudah 2-3 bulan yang lalu flyer sudah beredar," tandasnya.
Pihaknya membuka sampai bulan juli awal tahun ajaran baru untuk PAUD.
Ia berharap semoga kepercayaan masyarakat pada SKB lebih meningkat.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun jumlah yang mendaftar meningkat," ungkapnya.
Kita punya program khusus untuk paud yang menjadi keunggulan.
Dikatakannya, pihaknya memiliki program unggulan yakni fullday school untuk anak TK, khusus untuk TK A dan TK B.
"Karena kalau sekarang muncul istilah wajib TK satu tahun atau pra SD. Kita sudah punya fullday sebelumnya," ujarnya.
Pihaknya memang menyiapkan anak-anak untuk siap melanjutkan ke SD.
"Di fullday kita tidak mencederai kurikulum tapi kita berikan diluar menu utama, di jam 11-12 WIB siang," ucapnya.
"Mulai mengenal huruf mengenal angka, merangkai huruf menjadi suku kata, merangkai suku kata menjadi kata yang berarti," tambahnya.
Menurutnya, hal ini juga mendapat tanggapan yang baik dari orang tua siswa.
"Begitu anak-anak mau masuk SD, mereka sudah siap. Ortu juga sudah siap tanpa orangtua harus memberikan less kepada anaknya," pungkasnya. (*)