"Sekarang kan ada figur yang masing-masing orang punya bayangan tapi nggak pernah lihat. Tidak ada yang tahu Gajah Mada seperti apa. Artinya kita harus membayangkan Gajah Mada yang hebat bisa mempersatukan Nusantara. Kehebatan ini harus bisa kita tuangkan dalam bentuk mahapatih yang hebat dan harus bisa tercermin di patung itu,"
Usai menjalani proses pembuatan di Bandung, patung itu dibawa ke Semarang untuk dirakit menggunakan kendaraan khusus yang dikerjakan oleh kontraktor lokal.
Diakui Nyoman, untuk memindahkan ke Semarang patung itu harus dibagi menjadi beberapa bagian.
Kemudian tim juga harus memotong beberapa bagian supaya tidak nyangkut di perjalanan.
"Itu kan diangkut dengan truk, potongan itu harus diukur sedemikian rupa supaya tidak nyangkut di pintu tol dna kabel," lanjutnya.
Kemudian potongan itu disambung kembali saat sudah sampai di Semarang.
Tak hanya itu, Nyoman juga harus tahu rute yang akan dilewati kendaraan pengangkut patung, untuk mengetahui kendala selama di jalan.
"Kita harus riset dulu lewat mana, ketinggan maksimum berapa. Untuk patung yang besar itu perlu riset jalan mana dan hambatan apa yang akan dilewati,"
Nyoman berharap karyanya ini bisa menjadi motivasi masyarakat Indonesia supaya generasi penerus ingat perjuangan Gajah Mada yang telah menyatukan nusantara.
Sehingga tidak ada pihak yang ingin memecah belah Indonesia. (*)