TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Keren, Siswa SMA Negeri 1 Blora berhasil membuat aplikasi sampah digital.
Mereka membuat inovasi dalam menangani persoalan sampah yang ada di lingkungan sekitarnya.
Terlebih untuk sampah-sampah anorganik yang sudah barang tentu susah terurai.
Aplikasi itu diberi nama tukang rosok digital atau Kang Rosdi. Rosok ini sendiri bagi orang Blora berarti sampah bekas.
Baca juga: Kebaikan Irjen Ferdy Sambo & Istri ke Brigadir J Tak Tanggung-tanggung, Ibu Brigadir J: Kepercayaan
Baca juga: Terekam CCTV, 2 Gadis Berjalan Malam Hari, di Depannya Sudah Menunggu Jambret, Mereka Tak Menyerah
Aplikasi ini memudahkan warga yang akan menjual rosoknya melalui sistem online.
Adapun untuk caranya sendiri cukup sederhana.
Para tribunners cukup memfoto sampah yang akan dijual melalui aplikasi Kang Rosdi dengan mencantumkan berat rosoknya.
Kemudian admin Kang Rosdi akan langsung membalasnya untuk selanjutnya dilakukan transaksi pengambilan sampah tersebut.
Sampah-sampah tersebut selanjutnya dipilah di bank sampah sekolah.
Untuk satu kilogram sampah dihargai sebesar Rp 2.300,00.
Pembuat aplikasi Kang Rosdi, Vicky Irza Valandhika mengungkapkan menemukan ide membuat aplikasi yang mempertemukan penjual dan pembeli sampah secara mudah.
"Sehingga penjual sampah bisa memfoto sampahnya dan pembeli sampah bisa langsung menuju ke lokasi penjual sampah tersebut," ucapnya kepada tribumuria.com belum lama ini.
Dikatakannya, dirinya bersama teman-temannya mengepul rosok untuk didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis.
"Hasil pengepulan sampah tersebut, botol dan sampah plastik bisa kita ubah menjadi kursi ecobrik, Sisanya seperti kardus dan botol-botol yang tidak sejenis bisa kita jual kembali ke pengepul besar sehingga dapat diolah dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, kita mengusung netralitas karbon," jelasnya.
Ia menuturkan, respons masyarakat cukup bagus dan menyambut senang dengan aplikasi ini.
"Untuk penjualan kita bisa menghasilkan 1 sampai 2 juta rupiah per bulan, karena penjualan per minggu mencapai 500 ribu," tuturnya.
Adapun, mereka mengumpulkan rosok tiap Jumat, dan untuk Sabtu Minggu karena sekolah libur.
"Anak-anak peserta kang rosdi mengambil di kelurahan dan beberapa desa lainnya yang menggunakan aplikasi ini," ujarnya.
Sementara itu, M Idris Setiawan, guru pembimbing mengatakan, selain melatih siswa berwirausaha, aplikasi ini juga mendidik siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan.
“Aplikasi Kang Rosdi yang tercipta akhir tahun 2021 ini akan diikutkan kejuaraan tingkat nasional yang akan mulai dipresentasikan pada bulan Agustus,” katanya. (kim)