Piala EAFF merupakan turnamen sepak bola antarnegara se-Asia Timur yang berada di bawah naungan EAFF.
EAFF rutin mengadakan Piala EAFF dua tahun sekali dan diikuti oleh negara-negara anggotanya yang berjumlah 10 tim.
10 tim anggota EAFF adalah Cina, Cina Taipei, Guam, Hong Kong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.
Itu artinya, timnas Indonesia nantinya memiliki kesempatan besar untuk bertanding melawan tim-tim kuat seperti timnas Jepang dan timnas Korea Selatan.
Timnas Indonesia dan EAFF sendiri kini memang tengah santer dikaitkan antara satu dengan yang lainnya.
Para suporter sepak bola di Tanah Air ramai-ramai mendesak timnas Indonesia untuk bergabung dengan EAFF.
Bukan tanpa alasan, para suporter meminta Indonesia bergabung dengan EAFF lantaran kecewa dengan AFF, selaku Federasi Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara.
Para suporter Indonesia dibuat sangat marah oleh AFF lantaran masih menggunakan peraturan usang di ajang Piala AFF U-19 2022.
Pada Piala AFF U-19 2022, peraturan yang digunakan oleh AFF adalah head-to-head dan bukan memakai aturan selisih gol.
Padahal, aturan head-to-head yang digunakan pada Piala AFF U-19 2022 ini sudah tidak diberlakukan lagi di FIFA.
Akibat peraturan head-to-head ini, timnas U-19 Indonesia yang tampil gacor selama gelaran Piala AFF U-19 2022 harus tersingkir.
Timnas U-19 Indonesia hanya menempati peringkat ketiga dalam klasemen akhir Grup A Piala AFF U-19 2022.
Marselino Ferdinan dan Kawan-kawan meraih 11 poin dari 5 pertandingan, hasil dari 3 kali meraih kemenangan dan 2 hasil seri.
Jumlah poin timnas U-19 Indonesia sama persis dengan raihan angka Vietnam dan Thailand yang menempati posisi pertama dan kedua di klasemen akhir grup A Piala AFF U-19 2022.
Namun, timnas U-19 Indonesia harus duduk di urutan ketiga karena skuad asuhan Shin Tae-yong tak bisa mencetak gol saat melawan Vietnam dan Thailand.