Techno

Karyawan Google yang Sebut AI Sudah Mirip Manusia Kini Dipecat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Logo Google pada bagian depan kantor Google di kawasan Mountain View, California, Amerika Serikat.

TRIBUNJATENG.COM - Seorang teknisi perangkat lunak (software engineer) Google bernama Blake Lemoine sempat menjadi perbincangan pada Juni lalu.

Karyawan tersebut melakukan wawancara dengan sebuah model kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) alias "robot" Google bernama The Language Model for Dialogue Applications (Lamda).

Kemudian, hasil wawancara itu ia tulis dalam sebuah blog di Medium.com.

Baca juga: 7 Potret Nicole Shanahan Istri Pendiri Google dan Diduga Selingkuh dengan Elon Musk

Tak hanya merilisnya kepada publik, ia juga mengeklaim bahwa AI Lamda ternyata semakin mirip manusia yang memiliki perasaan.

Tak lama setelah unggahan di Medium itu viral, Google kemudian "menjewer" dan menangguhkan status Blake sebagai karyawan di perusahaan tersebut. 

Kini, setelah kurang lebih satu bulan statusnya ditangguhkan, Blake resmi dipecat oleh Google.

Hal tersebut diceritakan Blake dalam sebuah podcast yang sudah direkam oleh "Big Technology Podcast" di platform Apple Podcast sekitar pekan lalu. Konon, podcast yang menampilkan Blake itu akan dirilis dalam waktu dekat. 

Kendati belum dirilis, cerita pemecatan Blake tersebut sudah ramai diperbincangkan dan lantas langsung dikonfirmasi oleh Google dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.

Menurut mereka, Blake sudah berkali-kali melanggar kebijakan Google, khususnya soal informasi produk atau teknologi yang dirilis ke publik.

"Meski Blake sudah lama bekerja di bidang AI, sangat disesali bahwa ia terus-menerus melanggar kebijakan perusahaan soal keamanan data dan informasi produk," ujar pihak Google, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari AndroidPolice, Rabu (27/7/2022).

Google juga mengeklaim bahwa sistem Lamda sudah diuji coba berkali-kali dan tidak memiliki perasaan atau akal sehat seperti manusia.

 
Adapun klaim dan penilaian Blake terhadap Lamda yang diumbar pada Juni lalu, lanjut Google, dianggap tidak layak.

Pasalnya, Blake berperan sebagai teknisi di Google, bukan sebagai ahli etika yang biasa menilai perilaku sebuah sistem AI.

"Saat ini, kami akan terus mengembangkan sistem Lamda dan kami harap Blake bisa menemukan pekerjaan yang lebih baik (di luar Google)," imbuh Google.

Sebut Lamda seperti manusia

Halaman
12

Berita Terkini