Berita Kecelakaan

Korban Tewas Kecelakaan Maut Odong-Odong di Serang Bertambah Jadi 10 Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kereta menabrak odong-odong di pintu perlintasan kereta api di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, pada Selasa (26/7/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.

TRIBUNJATENG.COM, SERANG - Kecelakaan maut mobil odong-odong di perlintasan tanpa palang pintu Kampung Silebu Toples, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, memakan sejumlah korban jiwa.

Korban meninggal dunia kini bertambah menjadi 10 orang.

Adapun korban ke-10 yaitu PQS (2) warga Lingkungan Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Baca juga: Sopir Odong-Odong Kecelakaan Maut di Serang Jadi Tersangka, Ini 5 Kelalaiannya

Korban sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina, Ciruas sejak kejadian Rabu (27/7/2022), sebelum mengembuskan napas terakhir pada Jumat (29/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

"Iyah benar, PQS usia 2 tahun meninggal pukul 20.00 kemarin di rumah sakit ," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Serang AKP Tiwi Afrina saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (30/7/2022).

Sebelum meninggal, PQS kondisinya kritis dan tak sadarkan diri karena luka berat di bagian kepala.

Sampai saat ini, kata Tiwi jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan mobil odong-odong sebanyak 10 orang.

Sementara korban luka yang masih di rawat 2 orang.

"Ada dua orang yang masih dirawat di rumah sakit," ujar Tiwi.

Sebelumnya, Wakil Direktur RS Hermina dr. Dedi Mardiko mengatakan, sejak hari pertama kejadian pihaknya menangani sebanyak 24 korban kecelakaan.

Adapun 15 korban di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

Sedangkan 9 orang masih dirawat intensif yang terdiri dari 6 anak-anak dan 3 dewasa.

Satu orang korban balita usia 2,8 tahun mengalami kritis setelah dilakukan operasi di bagian kepala.

 
"Jadi itu ada cedera kepala berat ada benturan di otak.

Ada pendarahan di otak," ujar Dedi kepada wartawan. Kamis (28/7/2022)

Seperti diketahui kecelakaan maut ini, bermula saat mobil odong-odong yang dikemudikan JL (27) membawa 33 penumpang asal Cibetik, Walantaka, Kota Serang.

Sopir saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu tidak mendengar peringatan warga bahwa akan ada kereta api lokal Merak Rangkasbitung datang.

Sebab, sopir tidak mendengar peringatan karena memutar musik dengan suara tinggi.

Karena kejadian itu, 9 penumpang tewas di lokasi.

Sementara 24 orang penumpang lain mengalami luka-luka.

Korban luka dibawa ke RS Hermina.

Sementara yang meninggal dunia dievakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Kecelakaan Odong-odong di Serang Bertambah Jadi 10 Orang"

Baca juga: Kereta Api Tabrak Odong-odong di Serang, 9 Korban Meninggal Bayi, Anak-anak dan Ibu-ibu

Berita Terkini