Berita Kendal

Curhatan Penanganan Sampah di Kendal, DLH Sebut Sapras Hingga SDM Serba Terbatas

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala DLH Kabupaten Kendal, Aris Irwanto.

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sarana-prasarana dan SDM yang dimiliki DLH Kabupaten Kendal saat ini dianggap kurang representatif serta masih terlalu minim untuk mengubah wajah Kendal menjadi lebih bersih.

Saat ini, DLH Kabupaten Kendal hanya memiliki 298 penyapu jalan yang tersebar di 20 kecamatan.

Selain itu juga hanya memiliki 7 mobil pengangkut sampah yang bisa dioperasikan dari total 17 unit.

Baca juga: Disdagkop-UKM Kendal Bagikan Ratusan Bendara di 13 Pasar Daerah

Baca juga: Lapas Terbuka Kendal Siapkan 10 Hektare Lahan Singkong, Hasil Panen Dikirim ke Salatiga

Kepala DLH Kabupaten Kendal, Aris Irwanto mengatakan, ketersediaan sarpras dan SDM yang ada tidak bisa diupayakan lebih maksimal untuk menjangkau semua wilayah.

Di sisi SDM, katanya, jumlah tenaga kebersihan jalan terlalu sedikit.

Sehingga tidak bisa mengkover semua wilayah di Kendal atas maupun bawah.

Pihaknya memaksimalkan jumlah tenaga yang ada sebagai agen kebersihan lingkungan.

Setelah itu, lanjut dia, DLH bakal memprogramkan satu mobil bak sampah per kecamatan dengan menambah armada. 

"Dilihat dari luasan wilayah yang dikelola DLH Kabupaten Kendal, SDM dan sarprasnya masih sangat kurang."

"Sehingga perlu kepedulian warga dan partisipasi aktif terkait kebersihan lingkungan," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/8/2022).

Selain itu, Aris menerangkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan produksi sampah.

Seperti bermitra dengan pemerintah desa dan pegiat lingkungan untuk memilah sampah.

Dia menegaskan, produksi sampah harus ditekan untuk keberlangsungan daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) yang masih beroperasi.

Baca juga: Ribuan Warga Padati Makam Sunan Abinawa Kendal

Baca juga: 1.300 Nelayan Gempolsewu Kendal Gelar Pesta Laut 5 Hari

Aris khawatir, jika produksi sampah tidak bisa ditekan, TPA Baru Darupono yang kini menjadi TPA satu-satunya yang masih beroperasi bakal penuh dalam jangka waktu 2-3 tahun mendatang, sehingga perlu dicegah sedini mungkin. 

"Kami akan kaji juga terkait jumlah petugas yang representatif untuk mendukung program-program DLH."

Halaman
12

Berita Terkini