Berita Salatiga

Pawai Jolen, Tampilkan Berbagai Hasil Bumi di Desa Kemetul

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan Pawai Jolen di Desa Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Sabtu (13/8/2022).

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Ribuan warga Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang beramai-ramai menuju Balai Desa untuk memeriahkan Pawai Jolen.

Kepala Desa Kemetul, Agus Sudibyo mengatakan pawai jolen ini merupakan  tradisi tahunan merti desa atau sedakah bumi.

“Jolen sendiri adalah ojo kelalen, yang dilaksanakan setelah panen kretek,” kata Sudibyo kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/8/2022).

“Warga menyebut panen kretek ini yakni panen setelah musim kemarau,” imbuhnya.

Tradisi ini dilaksanakan sejak hari Jumat (12/8/2022) mulai dari doa bersama sampai dengan pawai Jolen.

Tujuan tradisi ini agar masyarakat tidak lupa kepada Tuhan yang maha Esa karena telah mendapatkan hasil panen yang sangat melimpah.

Selain itu juga diberikan kesehatan dan keselamatan.

“Tradisi Jolenan ini sudah berjalan di Desa Kemetul sekitar ratusan tahun,” jelasnya.

Agus mengatakan kegiatan Jolenan ini diikuti oleh 19 RT di Desa Kemetul dan setiap RT menampilkan kreasi dan satu Jolen serta isi dari Jolen adalah hasil bumi.

“Dari waktu ke waktu, ada beberapa kreasi tambahan seperti membuat orang-orangan atau hewan dari bambu,” paparnya.

Menurutnya dua tahun lalu tradisi ini tidak bisa berlangsung meriah karena dilaksanakan hanya terbatas di lingkungan RT masing-masing.

Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengaku tradisi tahunan ini sangat meriah dan tradisi ini sudah digelar secara turun temurun di desa tersebut.

 “Merti Desa Kemetul ini sangat luar biasa karena masyarakat ini sangat kangen pentas dan ingin manyaksikan seni budaya,” kata Ngesti.

Menurutnya merti desa ini sangat menarik karena menampilkan berbagai unggulan potensi warga masyarakat.

Mulai hasil bumi, UMKM, dan Seni Budaya yang ditampilkan masing-masing RT terlebih ditampilkan dengan guyup dan rukun.

Halaman
12

Berita Terkini