Manfaat Jahe

7 Kategori Orang yang Tak Boleh Mengonsumsi Jahe Terus Menerus, Awas Bahaya Efek Samping

Penulis: Adelia Sari
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

7 Kategori Orang yang Tak Boleh Mengonsumsi Jahe Terus Menerus, Awas Bahaya Efek Samping

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini 7 kategori orang yang tak boleh mengonsumsi jahe terus menerus, awas bahaya efek samping.

Meskipun memiliki manfaat baik, 7 kategori orang ini tak boleh mengonsumsi jahe secara terus menerus.

Hal tersebut karena 7 kategori ini akan mengalami kondisi yang bahaya karena efek samping yang ditimbulkan oleh jahe.

Jahe memang memiliki senyawa yang baik untuk menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan.

Akan tetapi jahe juga bisa menimbulkan efek samping berbahaya.

Terlebih 7 kategori orang ini.

Berikut ini daftar orang yang tak boleh mengonsumsi jahe secara berlebihan.

1. Orang dengan kelainan darah

Jahe sendiri bisa mengurai sel darah (trombosit) untuk berkumpul dan menutup luka.

Sehingga jahe bisa meningkatkan risiko pendarahan.

Akan tetapi, penelitian lain mengemukakan bukti yang masih saling berlainan.

Jahe memiliki efek yang mencegah pembekuan darah, sehingga meningkatkan resiko pendarahan pada orang yang memiliki ganguan darah.

Sehingga jahe juga tidak boleh dikonsumsi bagi orang yang baru atau akan menjalani operasi.

Sedangkan bagi orang yang memiliki kelainan pembekuan darah seperti hemofilia, harus melakukan konsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi jahe.

2. Orang yang mengonsumsi obat tertentu

Jahe mampu mmepengaruhi kinerja obat tertentu.

Natiobal Institutes on health mangatakan jika jahe bisa mengganggu efek dari beberapa obat lain.

Bahkan jahe bisa mempengaruhi kinerja dari antasida karan merangsang produksi asam lambung.

Berikut ini daftar obat yang kinerjanya bisa dipengaruhi jahe.

- Antiplatetet, obat untuk penyakit jantung
- Antikoagulan, obat untuk menghambat pembekuan darah
- Antiradang nonsteroid (seperti aspiri)
- Antihipertensi
- Obat Diabetes (metformin)

3. Ibu Hamil

Selanjutnya adalah ibu hamil, terutama ibu hamil trimester pertama.

Jahe sendiri bisa membantu meredakan mual dan muntah pada ibu hamil.

Akan tetapi dosisnya harus diperhatikan.

Yaitu 1.000-1.500 mg per hari dan dibagi 2-4 kali konsumsi.

4. Penderita Diabetes

Meskipun jahe bisa membantu menurunkan kadar gula darah, akan tetapi penderita diabetes tetap harus memperhatikan saat mengonsumsi jahe.

Ini karena jahe bisa membuat penderita diabetes lemas dan pusing jika dikonsumsi berlebihan.

5. Penderita GERD

Jahe sebenarnya bisa membantu meredakan gejala GERD.

Kandungan antioksidan pada jahe bisa mengurangi kontraksi lambung.

Namun jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan menimbulkan nyeri perut, gas hingga panas di dada.

6. Orang dengan kekurangan berat badan

Orang dengan kekurangan berat badan dilarang mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak.

Ini karena jahe dapat membantu menurunkan berat badan.

Jahe mampu menekan nafsu makan, sehingga jahe sering digunakan untuk diet.

7. Memiliki Batu Empedu

Jahe bisa meningkatkan produksi cairan empedu dan kontraksi pada saluran empedu jika dikonsumsi dalam dosis yang besar.

Sehingga orang dengan penyakit ini tidak disarankan mengonsumsi jahe secara rutin ataupun dalam jumlah besar. (*)

Berita Terkini