Berita Jepara

Olah Kotoran Sapi Jadi Pupuk Kandang Plus, 2 Pelajar SMKN 1 Pakisaji Jepara Lolos Lomba Kemendikbud

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pelajar SMKN 1 Pakisaji, Kabupaten Jepara, Sandi dan Inatami, menunjukkan karya pupuk kandang, Kamis, 18 Agustus 2022. Hasil karya ini mengantarkannya lolos tahap kedua Lomba FIKSI 2022 yang diselenggaralam Kemendikbud RI.

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA- Dua pelajar SMKN 1 Pakisaji, Kabupaten Jepara, Kurnia Sandi (18) dan Betharu Inatami Adipronoto (17), lolos ke babak semifinal Lomba Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). Lomba itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Melansir laman smk.pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id,  lomba itu terdiri dua kategori, yakni rencana usaha dan pengembangan usaha.

Sementara lomba yang dipertandingkan ada lima bidang, yakni agribisnis, agroteknologi, dan kemaritiman, kesehatan dan wirausaha sosial,  periwisatan dan kuliner, industri kreatif, dan teknologi digital.

Sandi dan Inatami mengikuti kategori pengembangan usaha di bidang agribisnis, agroteknologi, dan kemaritiman.

Dua pelajar yang duduk di Kelas XII Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR) itu mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kendang plus. Pupuk ini berbeda dari pupuk kandang pada umumnya. 

Kurnia menjelaskan, pupuk kandang ini diolah dengan fermentasi. Sehingga kualitasnya berbeda dengan pupuk kandang biasa.

Siswa asal Desa Guyangan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara itu menjelaskan, pupuk kandang plus karyanya itu melewati beberapa proses. 

Proses pertama berupa pengeringan kotoran sapi. Kemudian dicampur dengan cairan fermentasi. Setelah itu ditutup terpal selama tiga minggu.

Kemudian pupuk akan terasa hangat. Setelah itu digiling agar lebih lembut.

“Setelah itu dicampur dengan sekam bakar,” kata dia saat ditemui tribunmuria.com, Kamis, 18 Agustus 2022.

Menurutnya, keunggulan pupuk ini tidak ada bibit gulma karena sudah dicampur dengan cairan fermentasi. 

Selain itu juga pupuk ini tidak merusak kegemburan tanah karena termasuk pupuk alami.

Sementara itu, Inatami menambahkan, saat ini dia bersiap mengikuti tahap kedua atau semifinal Lomba Fiksi. 

Pada lomba tahap pertama, pembuatan ringkasan eksekutif pengembangan usaha, mereka dinyatakan lolos. Mereka akan memasuki tahap kedua, yakni gambaran usaha.

Siswi asal Desa Srobyong, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara itu menjelaskan pemasaran pupuk kandang ini saat ini masih belum stabil di pasar online. 

Halaman
12

Berita Terkini