Kabupaten Semarang

Yuni Warga Ungaran Semarang Batal Beli Daging Ayam, Harganya Kompak Naik Bareng Telur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Harga telur dan daging ayam terpantau mengalami kenaikan di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Dari penelusuran Tribunjateng.com di sejumlah kios di Pasar Bandarjo dan Babadan Ungaran pada Selasa (23/8/2022), harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu per kilogramnya.

Dari penuturan pedagang di Pasar Bandarjo, Mawardi (65), kenaikan harga telur ayam itu terjadi mulai Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Tak Mau Brand Pasar Apung Tercoreng, Satpol PP Tertibkan Hunian Liar di Kolong Jembatan BKB Semarang

Baca juga: Tengah Malam Truk Gandeng Asal Cikampek Masuk Perkampungan Semarang, Bikin Geger Warga di Pagi Buta

“Hari kemarin, Senin (22/8/2022) masih Rp 29 ribu per kilogram."

"Saya tidak tahu naiknya kenapa, tapi dari pengirimnya sudah naik,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).

Mawardi mengatakan, dia membeli telur sebanyak 10 kilogram dengan harga Rp 285 ribu.

Itu artinya, dari per kilogram telur ayam yang dia jual, Mawardi mendapatkan keuntungan sekira Rp 1.500.

“Belum terasa penurunan pembeli, hari ini tetap ada yang beli,” imbuhnya.

Pedagang lain, Endah (48) berkata bahwa harga telur ayam di kiosnya masih bervariasi, yakni antara Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu.

Sebagai informasi, berdasarkan laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Selasa (23/8/2022), harga telur ayam di pasar tradisional di Jawa Tengah pada angka Rp 29.900 per kilogram.

Sementara itu, untuk harga daging ayam di pasar tradisional di Jawa Tengah pada angka Rp 34.400.

Untuk penelusuran di los daging ayam di Pasar Bandarjo Ungaran, diketahui bahwa sudah 10 hari terakhir ini harga daging ayam per kilogramnya mencapai Rp 35 ribu.

“Standarnya ya Rp 30 ribu, Rp 31 ribu, Rp 32 ribu, kemudian naik terus naik terus sampai sekarang,” kata Indah (50) kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).

Indah mengungkapkan, dia biasanya bisa menjual daging ayam hingga 150 kilogram per hari.

Namun kini dia harus menerima bahwa semenjak harga daging ayam melonjak, dagangan yang ia jual tidak sampai 50 kilogram.

“Kadang cuma laku di bawah 50 kilogram,” sebutnya.

Pembeli mengeluhkan harga daging ayam yang tinggi hingga membatalkan pembeliannya di sebuah los di Pasar Bandarjo Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (23/8/2022). (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA)

Baca juga: Dinsos Bakal Kembalikan PGOT Kolong Jembatan BKB Semarang ke Daerah Asal

Baca juga: Namanya Tercantum Sebagai Anggota Parpol, Seorang Ibu Rumah Tangga Laporkan ke Bawaslu Kota Semarang

Menurutnya, naiknya harga daging ayam dikarenakan saat ini para peternak yang mengeluhkan kesulitan pakan dan harga pakan ayam yang cukup tinggi.

Sehingga berdampak pada menurunnya produktivitas ayam pedaging oleh para peternak.

Ppedagang lain, Komariyah (60), menjual daging ayam dengan harga yang lebih murah yakni pada angka Rp 33 ribu.

Meskipun demikian, Komariyah juga mengalami penurunan omzet yang terbilang tajam.

“Saya heran, padahal ini bulan Suro (Muharram), orang jarang punya hajatan, pembeli berkurang, tapi malah ayam naik."

"Dari pengirimnya katanya stoknya sulit,” ujarnya.

Seorang pembeli, Yuni (34), datang ke los milik Komariyah hendak membeli daging ayam, namun dia terpaksa membatalkannya.

“Saya inginnya harganya yang Rp 31 ribu,” ujar Yuni, warga Susukan, Ungaran itu.

Meskipun Komariyah menurunkan harga hingga Rp 32 ribu per kilogram, namun Yuni tetap membatalkannya.

“Karena untuk saya jual lagi daging ayamnya,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Siapa yang Teror Keluarga Susno Duadji karena Terlalu Vokal Bicara Kasus Sambo?

Baca juga: Modus Judi Online di Sukoharjo Terungkap, Pakai Akun Facebook dan Deposit Uang Minimal Rp 5 Ribu

Baca juga: Setujui KUA PPAS Perubahan, DPRD Rasionalisasi Belanja Pegawai

Baca juga: SG Selenggarakan SGIC V 2022, Perkokoh BudayaInovasi demi Keunggulan Operasi Perusahaan

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini