Berita Nasional

Gestur Kapolri Saat Rapat dengan DPR Disorot, Sempat Terdiam Sebelum Sebut Satu Nama

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gestur Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat membacakan kronologi kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo jadi sorotan.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membacakan kronologi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J saat rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022).

Disiarkan secara langsung, Gestur Kapolri dalam rapat tersebut menjadi sorotan.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo terlihat terbata-bata.

Bahkan saat baru tiba di Gedung DPR RI, bahu Listyo Sigit Prabowo tampak naik turun seperti sedang mengambil napas panjang.

Baca juga: PSIS Semarang Kalah Lagi Tagar SERGIOOUT Langsung Trending Topic, Sergio Alexandre di Ujung Tanduk

Baca juga: Ingat Kakek yang Viral Bawa Uang Sekarung Buat Beli Mobil di Sragen? Kini Blak-blakan Kekayaannya

Baca juga: PSIS Semarang Kalah Lagi Tagar SERGIOOUT Langsung Trending Topic, Sergio Alexandre di Ujung Tanduk

Listyo Sigit Prabowo menjelaskan dari awal soal kematian Brigadir J, yang terjadi di rumah Ferdy Sambo.

Dirinya membacakan skenario awal yang dibuat oleh Ferdy Sambo, termasuk laporan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Saat membacakan kronologi, Listyo Sigit Prabowo tampak beberapa kali menarik napas.

Tak hanya itu, Listyo Sigit Prabowo juga sempat terhenti beberapa saat saat membacakan soal pengantaran jenazah Brigadir J ke rumah duka.

“Ada beberapa hal yang kemudian,” katanya menghentikan bacaannya, dilansir dari KompasTV, Rabu.

“Itu disampaikan secara lebih tertutup,” lanjutnya lagi.

Listyo Sigit Prabowo juga sempat terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan kalimatnya.

“Saat akan dimakamkan, personel Ditpropam Polri menolak untuk perminataan keluarga untuk pelaksanaan pemakaman secara kedinasan,” kata Listyo Sigit Prabowo.

Ibunda Brigadir J menangis histeris antarkan anaknya ke tempat peristirahatan terakhir. (Kolase Ist/Facebook)

Namun saat menjelaskan alasannya, ia membacakan dengan sedikit terbata.

“Karena menurut personil Ditpropam tersebut terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam hal ini mereka menyatakan ada perbuatan tercela sehingga kemudian tidak dimakamkan secara kedinasan,” katanya kemudian menarik napas lalu kembali terdiam beberapa saat.

Lalu saat menjelaskan keberadaan jenderal bintang satu di rumah keluarga Brigadir J, Listyo Sigit Prabowo terlihat terbata-bata menjelaskannya.

Halaman
12

Berita Terkini