TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pendi (bukan nama sebenarnya) pria berusia 45 tahun mengaku stres.
Sebab, ia selama seminggu terakhir tak bisa menyalurkan hobinya yakni memasang nomor togel.
"Iya bikin stres," jawabnya singkat kepada Tribunjateng.com , Rabu (24/8/2022).
Ia mengaku, setiap memasang judi togel menghabiskan uang Rp10 ribu.
Jenis judi favoritnya yaitu togel Hongkong alias HK.
Baginya, judi togel adalah hobi saja bukan ingin menjadi orang kaya.
"Ya pasang togel buat obat stres saja," kata tukang parkir tersebut.
Terpisah, penikmat judi togel berinisal WH (55) mengatakan, sudah suka judi togel sejak lama.
Namun, mulai intens pasang sejak empat tahun lalu.
"Tiap hari pasang, sekarang tidak pasang lemas. Apalagi ini perjudian togel darat pada ditutup," bebernya kepada Tribunjateng.com.
Ia mengatakan, terakhir pasang togel seminggu yang lalu di lapak dekat rumahnya di Kecamatan Semarang Barat.
Ia pasang togel Hongkong sebesar Rp30 ribu.
"Iya sehari masang rata-rata Rp30 ribu," ungkap pria pekerja bangunan itu.
Ia pun mengaku kecewa atas tutupnya para lapak judi togel.
Ia merasa kehilangan kebiasaan yang sudah dilakoninya setiap hari.
Biasanya setiap hari beli togel Jam 21.00 malam , sekarang hanya berdiam diri.
Kemudian malam hari pukul 23.00, biasanya dihabiskan untuk menunggu nomor togel keluar jadi tidak ada yang ditunggu.
"Hidup jadi itu-itu saja. Sekarang tidak ada yang ditunggu," terangnya.
Ia menyebut, asyik berjudi togel hanya untuk kepuasan batin.
Berjudi togel sebatas menyalurkan hobi sebagai maniak judi togel.
"Motif ekonomi tidak ada karena dapat tidak seberapa.
Sering tembus dua Minggu sekali, tapi dapat tidak seberapa pasang Rp30 ribu dapat Rp300 ribu itu juga diputar buat pasang lagi," terangnya.
Selain sebagai penyalur hobi, berjudi togel menjadi bahan topik obrolan saat kongkow-kongkow bareng kawan-kawan sesama penghobi togel.
"Tukar pikiran saja, Ngobrol ga lengkap kalau tidak ada obrolan soal togel," ujarnya.
Soal pernyataan polisi pejudi berhenti karena sadar tidak sepenuhnya benar, ia menegaskan, sebaliknya banyak pejudi yang bingung banyak lapak tutup tidak tersalurkan hobi dan pemikiran soal dunia pertogelan.
"Judi terutama togel sudah sangat umum dikalangan masyarakat khususnya Kota Semarang, kalau warung togel nanti buka ya kami beli lagi," tegasnya. (Iwn)
Baca juga: Alasan Bharada E Mau Jujur Karena Dikibuli Ferdy Sambo Janji Beri SP3 Malah Jadi Tersangka
Baca juga: Inilah Rute Kirab Hari Jadi ke 400 Kabupaten Pekalongan, Kerahkan 37 Kereta Kencana
Baca juga: Deklarasi Semarang untuk Membumikan Pancasila dan Merawat Kebhinekaan dalam Rangka Memperkokoh NKRI
Baca juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Saat Dimulainya Pembangunan Jembatan Jurug Karanganyar