TRIBUNJATENG.COM, CIREBON - Jagat digegerkan dengan identitas hacker Bjorka yang meretas situs lembaga negara dan mengaku telah mencuri sejumlah data penting.
Akun Instagram @volt_anonym menyebutkan identitas Bjorka adalah M Said Fikriansyah warga Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, yang berprofesi sebagai video editor.
Namun, pemuda berusia 17 tahun tersebut secara tegas membantah dirinya merupakan hacker Bjorka. Sebab, ia hanyalah video editor biasa.
"Saya bukan Bjorka, hacker yang saat ini ramai diperbincangkan di mana-mana," ujar M Said Fikriansyah saat ditemui di kediamannya, Rabu (14/9/2022) sore.
Ia mengatakan, pertama kali mendapat informasi tentang identitasnya yang disebut sebagai Bjorka pada Selasa (13/9/2022) pagi.
Saat itu, Said merasa khawatir dan sempat ketakutan, karena sama sekali tidak tahu-menahu tentang aksi peretasan yang dilakukan Bjorka.
Bahkan, pihaknya mengaku tidak pernah sekalipun mengakses dark web yang kerap digunakan para hacker saat melakukan aksi peretasan.
"Saya kaget juga, tiba-tiba nama saya disebut-sebut sebagai Bjorka. Padahal, enggak tahu sama sekali siapa itu Bjorka," kata M Said Fikriansyah.
Mahfud Tegaskan Tak Terlalu Membahayakan
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, motif serangan siber yang dilancarkan hacker Bjorka tidak terlalu membahayakan.
Menurutnya, Bjorka memiliki motif yang beragam, mulai dari politik hingga ekonomi, saat membocorkan sejumlah data pribadi.
“Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya. Sehingga juga ya motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan,” tegas Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, Mahfud menyatakan Bjorka tak mempunyai keahlian khusus dalam membobol sistem keamanan siber. Kesimpulan itu mengemuka saat Mahfud memimpin rapat bersama Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu pagi.
“Kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol (sistem) yang sungguh-sungguh,” ujar Mahfud.