Berita Semarang

Kota Semarang Ditunjuk Jadi Pilot Projek Program Pencegahan Penyebaran DBD Melalui Bakteri Wolbachia

Penulis: budi susanto
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang jadi satu di antara pilot projek pencegahan penyebaran DBD di Indonesia.

Pencegahan penyebaran DBD itu melalui penanaman bakteri wolbachia pada telur nyamuk. 

Penunjukan Kota Semarang sebagai pilot projek berlangsung di Ruang Sitroom Balai Kota Semarang, Jumat (30/9/2022).

Dijelaskan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, program tersebut instruksi langsung dari kementerian.

"Karena kasus DBD di Kota Semarang tinggi, bahkan data yang disampaikan Walikota Semarang DBD mencapai 700 kasus," ucapnya. 

Ia menerangkan, keefektifan pencegahan penyebaran DBD melalui  bakteri wolbachia lumayan tinggi.

"Program tersebut bisa menekan angka DBD sampai 73 persen," katanya.

Rondonuwu mengatakan, penanganan DBD melalui bakteri juga ramah untuk manusia.

"Metode ini tidak menggunakan bahan kimia seperti fogging, namun melayan virus DBD secara alami yang tentunya aman bagi manusia," jelasnya.

Menurut Rondonuwu, dibutuhkan 8,5 juta telur nyamuk yang telah ditanam bakteri wolbachia.

"Kemungkinan hidup untuk menetas hanya 75 persen. Setelah menetas, setelah dilepas nyamuk yang sudah membawa bakteri wolbachia akan berkembang biak dengan nyamuk Aedes aegypti lain," ucapnya.

Ia berujar perkawinan tersebut akan melemahkan virus DBD yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.

"Untuk telur bisa dipersiapkan di Yogyakarta atau Salatiga," tambahnya. (*)

Baca juga: Jadwal Pekan ke-11 BRI Liga 1 2022 Hari Ini Bali United Vs Persikabo 1973

Baca juga: DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 1 Oktober 2022, Aries Dilanda Kekacauan

Baca juga: Unggahan Terbaru dr Mufidah di Instagram, Kode Berpisah dari PSIS Semarang?

Berita Terkini