Berita Pati
Sambut Hari Batik Nasional, Pelajar di SDN Pati Kidul 01 Kompak Berbatik dan Lakukan No Backpack Day
Menyambut Hari Batik Nasional, para guru dan pelajar di SDN Pati Kidul 01 kompak mengenakan baju batik dengan berbagai motif dan corak, Sabtu 1 Oktobe
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Menyambut Hari Batik Nasional, para guru dan pelajar di SDN Pati Kidul 01 kompak mengenakan baju batik dengan berbagai motif dan corak, Sabtu 1 Oktober 2022.
Siswa-siswi yang memasuki lingkungan sekolah bersalaman terlebih dahulu dengan para guru yang berbaris menyambut kedatangan mereka.
Untuk diketahui, Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober.
Penetapan ini didasarkan bahwa pada tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia.
Kepala SDN Pati Kidul 01, Siti Nurkhani, menyampaikan bahwa para siswa memang diatur sedemikian rupa memakai baju batik untuk menanamkan sejak dini kecintaan terhadap produk dalam negeri.
"Tak hanya menggunakan baju batik, namun juga terdapat rangkaian acara lain. Yaitu kelas 1 dan 2 mewarnai batik, kelas 3 dan 4 membuat desain batik, lalu kelas 5 dan 6 membuat poster batik. Ini sesuai dengan tema Hari Batik Nasional," ujar dia.
Siti Nurkhani menyebut, dengan adanya peringatan dan rangkaian acara di sekolah ini, anak-anak diharapkan memiliki jiwa kreatif untuk membuat pola hingga membatik.
Pada kesempatan ini, selain mengenakan setelan batik, seluruh siswa tidak ada satu pun yang membawa tas punggung.
Mereka justru membawa peralatan sekolah menggunakan tas kain, plastik, ember, keranjang sepeda, toples, bahkan karung beras.
Siti Nurkhani menjelaskan, hal ini dalam rangka "No Backpack Day".
Gerakan ini dimaksudkan untuk memberikan kesadaran sejak dini pada anak-anak mengenai kesenjangan sosial di dunia pendidikan.
"Kami sarankan untuk anak-anak agar satu hari ini tidak membawa tas punggung. Sehingga anak-anak justru terlihat kreatif sekali. Benda-benda sederhana yang ada di rumah dibawa sebagai pengganti tas gendong," jelas dia.
Secara khusus, gerakan ini menyoroti masih banyaknya anak-anak di dunia yang pergi ke sekolah tanpa menggunakan tas karena alasan ekonomi. (mzk)
Baca juga: Kenapa Shockbreker Belakang Motor Matic Sering Rusak?
Baca juga: Nenek Penjual Sayur Keliling Koma Setelah Kecelakaan Ditabrak Sedan dari Belakang
Baca juga: Laga 2 Hari Ini : PSCS Cilacap Berhasil Taklukkan Tuan Rumah Nusantara United 1-0
Baca juga: Catherine Wilson Resmi Menikah dengan Idham Masse