Dia menuturkan bahwa hasil dari ojek perahu yang dikenakan Rp 5000 ribu perorang itupun akan diberikan kepada masyarakat kembali untuk bisa membangun akses jalan.
“Hasilnya untuk kepentingan jalan jembatan jalan kampung ,” kata Minarta.
Tarif itu pun lanjutnya, tidak akan dikenakan kepada anak-anak yang hendak sekolah.
“Jemput anak gratis, kalau pekerja orang tua bayar 5000 ribu kalau anak sekolah gratis, tiap hari ,” jelasnya.
Dengan pendapatan seperti itu pun, dia hanya bisa berharap terbangunannya jembatan yang bisa menjadi akses jalan untuk untuk Dukuh Timbulsloko. (*)