Hal itu diungkapkan oleh Asisten Pelatih Mustaqim dalam kanal Youtube Armuji.
"Persiapan teknis Persebaya ketika menghadapi Arema itu sangat keras, karena yang kita hadapi itu rivalitas" Ungkap Mustaqim.
Rentetan hasil buruk tiga kekalahan beruntun di laga sebelumnya juga menjadi pelecut semangat tim untuk bisa bangkit.
Pemain Persebaya bahkan disebut berlatih sangat keras di luar jam yang sudah biasa.
"Persebaya latihan biasanya jam 7, itu jam 9 siang. Itu dipersiapkan betul jangan sampai pertandingan keempat ini kalah lagi"
Satu menu utama yang diberikan oleh Aji Santoso adalah soal mentalitas pemain.
Menghadapi pertandingan Derby Jatim dengan rivalitas tingkat tinggi, mentalitas menjadi hal yang difokuskan pada para pemain.
"Ini yang dilakukan Coach Aji dan tim, bagaimana membangkitkan semangat anak-anak supaya menghadapi Arema ini tidak takut"
Bahkan, Aji melontarkan kalimat lugas pada para pemainnya jika menunjukkan rasa takut.
"Kalau kamu takut main di Malang, lebih baik tidak main bola. Karena terus terang, yang pasti main di Malang akan sangat keras. Bukan hanya segi teknis. Setinggi apapun teknik, ketika kamu takut di lapangan akan habis" Lanjut Mustaqim
Mentalitas bermain memang ditekankan di skuad Persebaya.
Bahkan, Coach Mustaqim berani menyebutkan bahwa 60 persen persiapan adalah soal mental sementara sisanya soal teknik dan strategi.
Seluruh persiapan itu berbuah manis dengan Persebaya yang berhasil memutus catatan tiga kali kekalahan beruntun.
Tak cuma itu, Marselino Ferdinan cs juga mampu mengakhiri rekor buruk 23 tahun tak pernah menang saat bermain di Malang.
Dengan tambahan 3 poin, Persebaya kini bertengger di posisi ke-10.
Sementara Arema FC berada di posisi ke-9 dengan 14 poin. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul DIRINDUKAN Bonek, 2 Pemain Persebaya Surabaya ini Sudah Mulai Latihan Meski Belum 100 Persen
Baca juga: Higor Vidal Jadi Maestro Persebaya Surabaya Musim Ini, Duduki Peringkat Pertama Daftar Top Assist