Artikel Ilmiah Guru Menulis

Pengembangan Kecakapan Hidup (Life Skill) wujud Inovasi Guru Abad 21

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Ana, S.Pd.SD SDN Sendangsoko, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati

Oleh: Sri Ana, S.Pd.SD SDN Sendangsoko, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam membentuk Sumber Daya Manusia dalam Suatu negara.

Pendidikan abad 21 merupakan Pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, sikap dan penggunaan TIK dalam pelaksanaannya.

Keterampilan yang dibutuhkan siswa di abad 21 adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi/ HOTS (High Order Thinking Skill).

Abad 21 ini guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar namun guru berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran Siswa berusaha berpikir kritis dan menemukan konsep serta alternatif jawaban atas permasalahan-permasalahan yang diberikan baik secara individu maupun kelompok.

Jenis model pembelajaran abad 21 yakni Role-Play & Simulation Learning (RPL), Discovery Learning (DL), Cooperative Learning (CL), Collaborative Learning (CbL), Contextual Learning (CtL), Project Based Learning (PjBL), Problem Based Learning & Inquiry (PBL), Self- Directed Learning (SDL).

Model-model pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran yang dapat menstimulus siswa untuk dapat berpikir kritis, bekerjasama, menyelesaikan suatu proyek serta belajar dengan lingkungan.

Guru abad 21 hendaknya memfasilitasi siswa agar dapat tercipta kondisi tersebut.

UNESCO membuat 4 (empat) pilar Pendidikan untuk menyongsong abad 21, yaitu a) Learning to How (belajar untuk mengetahui); learning to do (belajar untuk melakukan); learning to be (belajar untuk mengaktualisasi diri sebagai individu mandiri yang berkepribadian); serta learning to live together (belajar untuk hidup Bersama).

Pendidikan abad 21 menuntut peserta didik memiliki keterampilan, pengetahuan, kecakapan bidang teknologi, media dan informasi memiliki inovasi.

Kemajuan pendidikan sendiri juga tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi dan informasi yang nantinya berdampak bahwa pendidikan harus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman.

Paradigma pendidikan pada abad 21 harus berorientasikan pada ilmu pengetahuan seperti matematika dan sains alam yang disertai dengan sains sosial dan kemanusian, pendidikan juga harus membangun sikap keilmuan yaitu kritis, logis, analitis, kreatif serta mampu beradaptasi.

Surat Edaran Kemendikbud No.4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19.

Proses belajar dari rumah dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak jauh dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun keluiusan.

Setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan pembelajaran secara daring tanpa terkecuali selama masa pandemi.

Guru dalam Pendidikan abad 21 dapat mengaplikasikan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran.Beragam platform yang dapat dimanfaatkan pendidik untuk menunjang kegiatan pembelajaran, diantaranya zoom, google meet, google formulir, WhatsApp grup, google classroom, quiziz serta platform lainnya.

Pandemi yang sudah 2 (dua) tahun lebih melanda Indonesia menjadikan para pendidik mau tidak mau beradaptasi dan berupaya untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang mudah diakses, tidak memberatkan pihak tertentu serta dapat menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar.

Secara sederhana guru dapat menjadikan video pembelajaran sebagai sarana pembelajaran guru dimana dengan video tersebut, guru dapat menjelaskan materi secara lebih jelas dan rinci.

Siswa juga dapat menonton dan memahami informasi yang disampaikan guru seperti Ketika pembelajaran langsung. Sesekali guru dan siswa dapat pula memanfaatkan zoom atau google meet untuk tatap muka virtual.

Platform google formulir dapat digunakan untuk mengerjakan ulangan harian/quiz dalam bentuk pilihan ganda, isian maupun uraian. Akan tetapi kendala dari fitur zoom dan google meet adalah penggunaan kuota yang banyak serta jaringan yang stabil.

Hal ini banyak di keluhkan orang tua dan siswa di daerah pedesaan dimana jaringan internet masih terbatas.

Menyikapi hal tersebut guru dapat dengan membuat video pembelajaran yang di share di youtube kemudian membagi link ke siswa. Siswa dapat menonton berulang-ulang materi yang sudah disampaikan guru.

Kecanggihan teknologi abad 21 mendorong guru untuk selalu berinovasi menciptakan pembelajaran yang menarik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai muaranya pada ketercapaian hasil belajar siswa.

Guru sebagai fasilitator bersinergi dengan membuat komunitas-komunitas untuk dapat saling bertukar informasi, sharing perkembangan Pendidikan serta mengadakan pelatihan-pelatihan atau webinar dalam meningkatkan kecakapan guru dalam berkarya dan mengembangkan diri.

Harapannya inovasi yang semakin maju menjadikan Pendidikan Indonesia semakin unggul dalam menyongsong cita-cita bangsa.(*) 

Berita Terkini