TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Tiga orang yang merupakan satu keluarga asal Blora meninggal dunia karena kecelakaan.
Sementara tiga lainnya luka-luka.
Keluarga besar asal Blora mengalami kecelakaan maut di Jalan Tol Solo-Ngawi Km 528 A, tepatnya di Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kejadian terjadi pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca juga: Pembunuh Wanita Terbungkus Plastik Cengar-cengir Dorong Troli Berisi Mayat, Polahnya Terekam CCTV
Baca juga: Kata Polisi soal Viral Rekaman CCTV Diduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Kolong Tol Becakayu
Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Vios bernomor polisi K 1786 EN dengan truk tronton bernomor polisi AA-8133-OE.
Pengemudi mobil Toyota Vios yakni Bisri Mustofa warga Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Sedangkan truk tronton dikendarai oleh Umam Syafi'i warga Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Diketahui, di dalam mobil Toyota Vios terdapat seorang sopir dan 5 orang penumpang, sehingga total ada 6 orang di dalam mobil tersebut.
Keenam orang tersebut diketahui satu orang keluarga besar yang berasal dari Kabupaten Blora.
Identitas keenam korban, yakni Raspinah (56), Reny Ernawati (36), Jasman (43), Fatimah (60), dan S (8) yang diketahui merupakan warga Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Sedangkan seorang lainnya yakni Bisri Mustofa (33) warga Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Dari kecelakaan tersebut, tiga orang diantaranya meninggal dunia, yakni Raspinah, Reny Ernawati dan Jasman.
Petugas kamar jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Dedi mengungkap korban terdiri dari sepasang suami istri dan seorang ibu mertua.
"Iya satu keluarga semua, satu suami istri, satu mertua," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (21/10/2022).
Dedi tidak mengetahui secara pasti, dari mana dan hendak kemana korban akan melaju.
"Tidak tahu dari mana mau kemana, mungkin mau pulang ke Blora," jelasnya.
Pagi tadi, jenazah masih berada di Kamar Jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, dan tinggal menunggu perintah jenazah dikirim ke rumah duka.
Truk Tronton Vs Mobil, 3 Orang Meninggal
Jalan tol Solo-Ngawi di Kabupaten Sragen kembali memakan korban jiwa.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kecelakaan melibatkan truk tronton dengan satu unit mobil.
Kejadian nahas itu terjadi di jalan tol Solo-Ngawi 528 A, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen.
Kecelakaan terjadi pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 00.28 WIB.
Dari kecelakaan tersebut, menyebabkan 3 orang meninggal dunia.
Kabar tersebut dibenarkan oleh petugas ruang jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Dedi saat dihubungi TribunSolo.com.
"Iya benar, ada 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (21/10/2022).
Identitas korban meninggal dunia yakni Jasman (43) Reny Ernawati (36), dan Raspinah (56), sama-sama beralamat di Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ketiganya diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian, dan langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen.
Hal senada juga diungkap Ketua PMI Kabupaten Sragen, Ismail Joko Sutrisno yang menyatakan ada tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Posko PMI Kabupaten Sragen menerima informasi sekitar pukul 01.14 WIB ada kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 528 A.
Pada saat kejadian, terdapat total 6 orang korban, dimana 5 korban sudah dibawa ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen.
"Ambulans PMI Kabupaten Sragen membantu memberikan pertolongan pertama kepada 1 orang korban yang mengalami luka ringan dan belum dievakuasi ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen," katanya.
Korban atas nama Raspinah, diketahui meninggal dunia setelah mengalami luka parah di kepala, patah tulang lengan tangan dan patah tulang rusuk.
Kemudian, Reny Ernawati juga meninggal dunia setelah mengalami luka parah pada kepala, patah tulang tertutup pergelangan tangan, dan patah tertutup pinggang kanan.
Korban atas nama Jasman meninggal dunia setelah mengalami luka parah di bagian kepala, patah tertutup pada lengan tangan atas, patah tertutup pada pinggang kiri.
Horornya Jalanan Sragen
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen mencatat sudah ada seribu lebih kasus kecelakaan di wilayahnya.
Kaur Bin Ops (KBO) Satlantas Polres Sragen, Iptu Supriyanto mewakili Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Abipraya Guntur Sulatiasto mengatakan total sudah ada 1.081 kasus kecelakaan hingga Oktober 2022.
"Terhitung sejak 1 Januari 2022 hinga 13 Oktober 2022 kejadian kecelakaan sebanyak 1.081 kasus berdasarkan data yang dilaporkan di Integrated Road Safety Management System (IRSMS)," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (14/10/2022).
Lanjutnya, jumlah kecelakaan di tahun 2022 meningkat dibanding tahun 2021, yang dipengaruhi sudah mulai longgarnya aturan pandemi covid-19.
Kemudian, dari kecelakaan tersebut tentunya menimbulkan korban, baik korban jiwa maupun korban luka.
Ia menuturkan korban meninggal dunia tercatat sebanyak 123 orang.
Angka tersebut merupakan akumulasi korban meninggal dunia di lokasi kejadian maupun korban meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sedangkan belum ada catatan korban mengalami luka berat, seperti cacat seumur hidup atau meninggalnya janin.
"Korban dengan luka ringan, baik penumpang maupun pengemudi sebanyak 1.144 orang, korban memang paling banyak pengendara sepeda motor," jelasnya.
"Ya selama ini (korban) paling banyak pengendara sepeda motor di usia produktif yakni 18 sampai 35 tahun," tambahnya.
Lokasi kecelakaan paling banyak terjadi di sepanjang jalan Sragen-Ngawi mulai dari wilayah Kecamatan Ngrampal hingga ke perbatasan Sambungmacan.
Iptu Supriyanto mengungkap banyak penyebab terjadinya kecelakaan, yakni mulai dari faktor alam, manusia, jalan dan faktor kendaraan itu sendiri.
Ia mengimbau kepada setiap pengguna jalan untuk selalu tertib berlalu lintas dengan menaati rambu-rambu lalu lintas.
"Saat hujan reda, seyogyanya hindari berpergian, lebih baik menunggu hujan reda, kalau terpaksa berpergian lebih hati-hati lagi," imbaunya.
Mengerikannnya Jalanan Sambungmacan
Kecelakaan maut sering terjadi di Jalan Raya Sragen-Ngawi atau sepanjang jalan di Kecamatan Sambungmacan dalam beberapa waktu terakhir.
Terakhir, seorang mahasiswi, Tiya Wahyu (21) meninggal dunia setelah bertabrakan dengan Bus Sumber Selamat.
Pada awal Bulan September 2022 lalu, selama dua hari berturut-turut terjadi kecelakaan maut yang menyebabkan seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia.
Kebanyakan kecelakaan terjadi saat turun hujan dengan kondisi aspal yang licin.
Berdasarkan cerita warga Sambungmacan, S merasa resah karena setiap hari harus mendengar kabar kecelakaan.
Menurutnya, kecelakaan sering terjadi pada malam hari dan saat kondisi hujan.
"Jadi resah, mau melintas jadi takut, karena mobil-mobil itu melajunya kencang-kencang," katanya kepada TribunSolo.com.
"Kalau kejadian kebanyakan malam hari, kalau sore biasanya hujan, jalan jadi licin, kebanyakan kendaraan besar sama sepeda motor," tambahnya.
Tak hanya itu, warga pun mengeluhkan kualitas aspal yang baru saja diperbaiki itu.
Di mana, aspal membuat jalan semakin halus hingga diduga menyebabkan banyak kendaraan tergelincir, terlebih ketika hujan turun.
Namun, kondisi aspal tersebut ternyata bukan menjadi satu-satunya faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto mengatakan pihaknya sudah pernah mengadakan pengecekan bersama dinas provinsi dan dinas perhubungan.
"Hasilnya untuk aspalnya memang jalan itu kualitasnya bagus, mungkin banyaknya terjadi kecelakaan juga karena faktor cuaca," katanya kepada TribunSolo.com.
Ia mengatakan faktor cuaca, seperti hujan menyebabkan para pengendara kurang memperhatikan laju kendaraannya.
Ipda Irwan menyebut kecelakaan kebanyakan terjadi kala hujan yang turun dengan intensitas ringan atau masih gerimis.
Hal tersebut yang membuat pengendara biasanya menambah laju kendaraannya untuk menghindari hujan.
Berbeda ketika hujan turun dengan intensitas lebat, dimana biasanya para pengendara akan lebih berhati-hati di situasi jarak pandang yang pendek.
"Karena kualitas aspalnya bagus, kalau hujan rintik-rintik justru banyak terjadi kecelakaan, ibaratnya pengemudi masih bisa melihat situasi didepannya, kemudian kurang mengendalikan kecepatan," terangnya.
"Kalau hujan deras, biasanya pengendara akan lebih berhati-hati, mungkin itu jadi faktor penyebab kecelakaan," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sekeluarga Asal Blora Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi di Sragen: Pasutri dan Ibu Mertua Meninggal Dunia